SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Himpunan Lembaga Pelatihan (Hilssi) Sleman menyelenggarakan program pelatihan kerja Jaring Pengaman Sosial (JPS) pendidikan nonformal guna mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah itu.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat membuka pelaksanaan program yang juga untuk mengurangi angka pengangguran tersebut di Sleman, Jumat, menyatakan mendukung pelatihan kerja program JPS pendidikan nonformal di daerah itu.
Menurut dia, kegiatan ini menjadi upaya peningkatan kemampuan SDM untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten. Hal ini juga menjadi langkah untuk menekan angka pengangguran di daerah itu.
"Ke depannya diharapkan Hilssi Kabupaten Sleman mampu mengadaptasi program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga mendukung upaya mengurangi angka pengangguran," katanya.
Baca Juga: Gelar Operasi Penertiban Selama Tiga Hari, Pemkab Sleman Tutup 28 Toko Minuman Keras Ilegal
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman selalu terbuka untuk memberikan bantuan dan dukungan, terutama dalam pengembangan kerja sama ketenagakerjaan, dalam rangka mewujudkan SDM Sleman yang unggul dan berdaya saing.
"Para peserta pelatihan ini diharapkan senantiasa mengembangkan kemampuan diri bahkan setelah pelatihan ini selesai," katanya.
Ketua Hilssi Kabupaten Sleman Anton Sudarto mengatakan program pelatihan kerja ini menjadi kesempatan penting untuk bersinergi dan memperkuat sistem perlindungan sosial.
"Dengan begitu diharapkan, manfaat yang dihasilkan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Sleman yang ikut mendukung pelaksanaan program ini.
"JPS menjadi salah satu upaya strategis untuk memastikan semua lapisan masyarakat yang masuk dalam kategori rentan miskin mendapatkan perlindungan dan dukungan yang memadai, khususnya pada pendidikan nonformal," katanya.
Ia mengatakan untuk mencapai target yang diinginkan, dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat terkait dengan peningkatan kemampuan dan pengetahuan generasi penerus.
"Dengan begitu tidak hanya jumlah pengangguran yang berkurang, namun juga dengan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman," katanya.
Berita Terkait
-
Pilkada Serentak Kian Dekat, Kemendagri Dorong Seluruh Pekerja Ad Hoc Terlindungi Jamsos
-
Simak! Ini Pentingnya Penguasaan Calistung dalam Pendidikan Dini
-
Pendidikan Moncer Cinta Laura, Curi Atensi setelah Soroti Fenomena Artis yang Bawa Banyak Asisten
-
Pendidikan Dewi Zuhriati, Terang-terangan Ingatkan Fuji soal Agama
-
Drama Pilkada Indramayu, Ini Adu Pendidikan Lucky Hakim vs Nina Agustina
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
Terkini
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi
-
DLH Wacanakan Buang Sampah Berbayar di Kota Jogja, Caranya Bagaimana?
-
Perintis Kuliner Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo Meninggal Dunia
-
Beberkan Urgensi Wacana Buang Sampah Berbayar, DLH Kota Jogja: Agar Masyarakat Bertanggungjawab