SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat hasil panen pada Juli 2024 sebanyak 6.715 ton di luas lahan 1.015 hektare sehingga dapat menjaga ketahanan pangan masyarakat di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan luas panen 1.761 hektare tersebar di sebagian Wates, Panjatan, dan Pengasih.
"Produktivitas tanaman padi 66,16 kuintal gabah kering panen (gkp) per hektare. Kami berharap hasil panen ini dapat menjaga ketahanan pangan keluarga di wilayah panen pada khususnya, dan Kabupaten Kulon Progo pada umumnya," kata Drajad.
Selain itu, lanjut Drajad, di wilayah Kulon Progo masih ada yang memasuki masa panen pada Agustus ini. Yakni sebagian Temon, Wates, Panjatan, Sentolo dan Pengasih.
Adapun luas panen padi pada Agustus ini seluas 1.761 hektare. Adapun prediksi produksi Agustus sekitar 11.650 ton dengan produktivitas 66,16 kuintal gkp per hektare.
"Kulon Progo setiap kapanewon berbeda-beda. Di Kulon Progo menerapkan pola tanam padi-padi-palawija yang disesuaikan dengan pola air jaringan irigasi," katanya.
Drajad mengatakan dinas pertanian berupaya meningkatkan indeks pertanaman padi dengan dengan memfokuskan kegiatan pompanisasi supaya hasil panen maksimal.
Menurutnya, program pompanisasi jadi antisipasi menghadapi musim kemarau panjang. Programnya dilaksanakan dalam bentuk distribusi bantuan peralatan pompa air.
"Setidaknya sudah 30 unit pompa, 4 paket peralatan pompa serta 13 unit pompa ukuran kecil yang sudah disalurkan," katanya.
Baca Juga: Jangan Mau Ketinggalan Zaman, Pj Bupati Kulon Progo Dorong Koperasi Lebih Inovatif
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Wazan Mudzakir mengatakan sistem pompa yang diimplementasikan akan mengairi sawah-sawah yang saat ini hanya dapat ditanami satu kali setahun, meningkatkan indeks pertanaman menjadi dua atau bahkan tiga kali tanam dalam setahun.
Wazan mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan percepatan pemasangan pompa di lahan-lahan tadah hujan di Pulau Jawa yang masih mengalami kekeringan akibat dampak El Nino yang berkepanjangan.
Lebih lanjut, Wazan berpesan agar kelompok tani mempergunakan, merawat dan menjaga pompa air yang diberikan.
"Bantuan ini dapat membantu menjaga ketahanan pangan di Kulon Progo," katanya
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara