SuaraJogja.id - Penataan pedagang di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, telah dilakukan.
Ribuan pedagang mulai menempati lokasi sementara di dekat bekas kandang gajah kompleks Taman Taman Wisata Candi Borobudur.
Mereka sebelumnya menempati Zona II kompleks Taman Wisata Candi Borobudur dan harus ditata ke lokasi baru seiring penataan kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur.
Salah satu pedagang pakaian, Ana menyambut baik pembangunan pasar tersebut. Menurutnya, pasar baru diharapkan semakin menarik wisatawan untuk datang. Sehingga berdampak positif pada usaha yang dia jalankan.
Baca Juga: Tak Digubris Pemkot, Pedagang Teras Malioboro 2 Geruduk Kantor Gubernur DIY
"Apalagi lokasinya stratagis ya, jadi harapannya bisa menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Itu sih harapan kami," ujar wanita yang lebih dari 10 tahun berjualan di kawasan Borobudur tersebut.
Nantinya, ribuan pedagang itu akan menempati Pasar Seni Kujon di Borobudur, Magelang dan terus menunjukkan progres yang signifikan.
Saat ini bangunan di kompleks TWC Borobudur sudah melebihi batas persentase yang ditetapkan UNESCO. Kondisi eksisting sudah melebihi batas persentase yang ditetapkan di guideline Masterplan Japan International Cooperation Agency (JICA) tahun 1979, yaitu sebesar empat persen.
"Sementara total bangunan di kompleks TWC Borobudur hampir mendekati 13 persen. Sehingga UNESCO memberi perhatian lebih kepada penataan kawasan Borobudur sebagai salah satu prioritas," kata Corporate Secretary Group Head PT Taman Wisata Candi (TWC) Ryan Sakti, Kamis (15//8/2024).
Sakti memaparkan, kebijakan relokasi pedagang dari Zona II Candi Borobudur dilakukan untuk menjaga kelestarian situs warisan dunia yang sangat berharga ini.
Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Mulai Membaik
Zona II merupakan area yang sangat dekat dengan candi dan diatur secara ketat oleh UNESCO untuk meminimalkan dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap candi.
"Aktivitas komersial yang terlalu masif di sekitar zona ini dapat mengganggu stabilitas dan keutuhan candi, serta mengurangi nilai estetika dan pengalaman pengunjung. Oleh karena itu, relokasi ini adalah langkah penting untuk memastikan Candi Borobudur tetap terjaga sebagai salah satu warisan budaya dunia yang mendunia," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 6 Rekomendasi Motor Touring 250cc Bekas: Performa Berkelas, Harga Mulai Rp40 Jutaan
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
Terkini
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Cacing Hati Mengintai, Fapet UGM Kerahkan Mahasiswa Jaga Kualitas Daging Kurban di Jogja