SuaraJogja.id - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang didesain untuk ramah lingkungan sulit tercapai. Termasuk untuk meminimalkan produksi karbon hingga mencapai net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon.
Fahmy bilang bahwa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai NZE adalah 100 persen pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Tidak hanya itu harus pula nol persen karbon dari kendaraan bermotor dengan BBM fosil, dan nol persen pencemaran lingkungan dari asap pabrik.
"Untuk mencapai 100 persen pembangkit EBT, PLN harus membangunan pembangkit listrik tenaga surya [PLTS] yang tersebar dengan kapasitas sebesar 50 Mega Watt dan tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA]," kata Fahmy, dalam keterangannya, dikutip Jumat (16/8/2024).
Kemudian ekosistem smart electric vehicle pun harus mulai dibangun. Hal itu untuk mendukung pengembangan operasional kendaraan listrik.
Baca Juga: Bupati Sleman: Penanganan Sampah Memerlukan Peran Aktif Masyarakat
Tujuannya untuk mewujudkan sarana transportasi ramah lingkungan. Dengan cakupan yang lebih luas atau yang menjangkau seluruh wilayah IKN.
"PLN juga membangun PLN Hub yang akan menjadi episentrum ekosistem transisi energi dan digitalisasi pertama sekaligus terbesar di Indonesia," kata dia.
Menurut Fahmy, selama IKN masih dikembangkan sesuai dengan desain awal yakni sebagai pusat pemerintahan, bukan sebagai kawasan industri, maka IKN sebagai Smart City dan Green City akan dapat diwujudkan. Hal itu berbeda jika desain IKN kemudian berubah.
Jika desain kemudian bergeser dalam hal ini sebagai kawasan industri dengan mengundang sebanyak-banyaknya investor asing, maka konsep Smart City dan Green City akan semakin mustahil diwujudkan.
Keraguan itu bukan tanpa alasan, pasalnya untuk meminimalkan biaya produksi, pabrik akan tetap menghasilkan asap yang mencemari lingkungan. Kemudian akan membangun pembangkit listrik sendiri yang menggunakan energi batubara, dan menggunakan kendaran BBM fosil.
Baca Juga: BRImo: Solusi Cerdas Bayar Listrik dan Token PLN Anti Ribet!
"Pada saat itulah, IKN sebagai Smart City dan Green City hanya tinggal impian belaka dan nol emisi karbon tidak akan pernah tercapai di IKN," sebut dia.
Berita Terkait
-
PLN IP Penuhi Kebutuhan Listrik saat Malam Takbir dan Idulfitri
-
CEK FAKTA: PLN Beri Voucher Token Gratis Rp250 Ribu untuk Daya 450-2.200 VA
-
Cara Menemukan SPKLU untuk Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik
-
Pengguna Mobil Listrik Wajib Tahu, Panduan Lengkap Cari Lokasi Pengecasan
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Pakai Dana Haji untuk Lanjutkan Bangun IKN
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik