SuaraJogja.id - Ketua Umum (ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan refleksi dalam momentum HUT ke 79 RI, Jumat (16/8/2024). Dalam kesempatan ini, Haedar kembali mengingatkan para elite bangsa.
Haedar berpesan agar para pemimpin Indonesia berjiwa, berpikiran, bersikap dan bertindak sejalan Pancasila, agama, kebudayaan dan sejarah Indonesia nan sarat makna. Para pemimpin juga perlu mengedepankan kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kroni, dinasti, dan golongan sendiri.
"Para pemimpin Indonesia harus sudah selesai dengan dirinya, dengan mengutamakan sikap memberi dan bukan meminta apalagi mencuri dari Indonesia," ungkap dia, Jumat (16/8/2024).
Menurut Haedar, jangan sampai Indonesia Raya kehilangan nyawa karena warga dan elite bangsanya bertindak sekehendaknya. Elite dan warga mestinya tidak menjadi pemburu kuasa, tahta, dan gemerlap dunia.
Baca Juga: Tak Hanya Ahmad Dahlan, Muhammadiyah Punya Anak Abdi Dalem yang jadi Jurnalis Pertama di Indonesia
Para pemimpin Indonesia termasuk para ilmuwannya, harus menjadi penjaga integritas kenegarawan berbasis nilai-nilai luhur Pancasila, agama, dan kebudayaan bangsa. Para elite seharusnya mampu menjaga kebenaran, moral, etika, pengetahuan, dan kemajuan bangsa. Selain itu konsisten mengutamakan kepentingan negara dan bangsa dengan berkorban sepenuh jiwa-raga.
"Para elite negeri jangan sibuk membangun legasi dan kepentingan diri yang merusak nilai-nilai luhur dan membebani masa depan Indonesia. Jadilah elite dan warga penyebar kebaikan berbasis iman dan taqwa agar Tuhan memberkahi Indonesia," ujarnya.
Keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi, politik, dan kemajuan fisik sedigdaya apapun, lanjutnya tidak akan bertahan lama jika negara dan bangsa kehilangan nilai-nilai luhur nan utama. Karenanya momen kemerdekaan kali ini perlu disertai penghayatan akan makna merdeka dan nilai-nilai dasar yang menjadi nyawa Indonesia agar kegembiraan itu tidak bersifat lahiriah semata, apalagi berubah menjadi pestapora.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negar apun harus benar-benar dijadikan ruh, jiwa, atau nyawa dalam penyelenggaran dan kebijakan membangun Negara Republik Indonesia. Bila dilakukan maka Pancasila niscaya menjadi praktik hidup berbangsa dan bernegara yang luhur dan utama dalam kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan kebijakan-kebijakan publik secara nyata.
"Apakah seluruh warga dan pemimpin Indonesia senantiasa berpikir, bersikap, dan bertindak di atas landasan nilai utama Pancasila. Pancasila tidak menjadi jargon dan kata-kata belaka," ujar dia.
Baca Juga: Tolak atau Terima? Forum Rektor PTMA Kaji Konsesi Tambang Muhammadiyah
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Bank Panin Dubai Syariah Gandeng PP Muhammadiyah, 'Mobil Kemanusiaan' Jadi Langkah Awal
-
30 Ucapan Milad Muhammadiyah 2024, Bisa Jadi Referensi Caption Media Sosial
-
Link Download Logo Milad Muhammadiyah 2024 PNG, Ini Tema yang Diusung
-
Bukan KH Ahmad Dahlan, Ini Sosok Kiai Pemberi Nama Muhammadiyah
-
Silsilah Keluarga KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah, Bersambung ke Rasulullah SAW
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali