Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 16:48 WIB
Ilustrasi imunisasi kepada anak-anak. (Freepik)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Imunisasi itu akan diperuntukan bagi anak 9 bulan sampai 15 tahun.

Imunisasi JE ini bertujuan untuk mencegah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE) dan ditularkan oleh nyamuk Culex. Kegiatan imunisasi JE adalah program pemerintah pusat yang diberikan gratis kepada masyarakat.

"Di Jogja imunisasi JE akan dimulai 3 September 2024. Rencana dilaksanakan di Grha Pandawa Balai Kota," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2024).

Saat ini, pihaknya masih melakukan berbagai persiapan untuk imunisasi JE. Mulai dari pendataan dan koordinasi lintas sektor termasuk kesiapan puskesmas dan petugas imunisasi.

Baca Juga: Kasus Radang Otak Ditemukan di DIY, Dinkes Siapkan 600 Ribu Vaksin

Setelah imunisasi JE di Yogya resmi dimulai 3 September 2024, Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan rencananya akan mengadakan di sekolah dan wilayah. Penyelenggaran imunisasi JE di sekolah dan wilayah akan dijadwalkan selanjutnya.

"Setelah itu pelaksanaan (imunisasi JE) di sekolah atau wilayah sesuai dengan hasil koordinasi puskesmas, sekolah dan wilayah, sesuai jadwal masing-masing," tuturnya.

Berdasarkan pendataan awal tercatat total ada sebanyak 72.322 anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun di Kota Yogyakarta akan mendapat imunisasi JE. Verifikasi data masih akan dilakukan untuk memastikan jumlah sasaran imunisasi JE.

"Ini sedang pendataan memastikan jumlah sasaran," imbuhnya.

Terkait kasus, kata Endang, hingga kini tidak ada temuan kasus infeksi JE di Kota Yogyakarta. Data terakhir ada temuan 13 kasus infeksi JE di wilayah DIY, tapi semua kasus itu bukan berasal dari Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Polisi Bongkar Skenario Busuk Penganiayaan di Jogja, Ancaman Penjara Seumur Hidup Menanti Tersangka

Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan Kota Yogyakarta menjadi salah satu sasaran pelaksanaan imunisasi JE karena dianggap sebagai wilayah endemi. Mengingat infeksi JE juga bisa menyebabkan kematian dan kecacatan.

"Sampai saat ini JE belum ada obatnya. Tapi bisa dicegah dengan imunisasi JE," ucap Emma.

Dia menjelaskan infeksi JE pada manusia ditandai dengan gejala ringan, sedang atau bahkan tidak bergejala. Gejala infeksi JE awalnya ditandai dengan demam tinggi, pada anak gejalanya demam, muntah, diare, dan kejang.

Gejala itu biasanya muncul 4-14 hari setelah gigitan nyamuk. Anak-anak menjadi sasaran imunisasi JE karena rentan terkena dan masih bisa dicegah dengan imunisasi.

"Kami mengimbau masyarakat agar ikut imunisasi JE untuk pencegahan karena belum ada obatnya. Tapi memang imunisasi ini tidak menghilangkan atau terus tidak kena. Setidaknya, kalau kena itu menjadi ringan [dampaknya], " tandasnya.

Load More