SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Imunisasi itu akan diperuntukan bagi anak 9 bulan sampai 15 tahun.
Imunisasi JE ini bertujuan untuk mencegah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE) dan ditularkan oleh nyamuk Culex. Kegiatan imunisasi JE adalah program pemerintah pusat yang diberikan gratis kepada masyarakat.
"Di Jogja imunisasi JE akan dimulai 3 September 2024. Rencana dilaksanakan di Grha Pandawa Balai Kota," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2024).
Saat ini, pihaknya masih melakukan berbagai persiapan untuk imunisasi JE. Mulai dari pendataan dan koordinasi lintas sektor termasuk kesiapan puskesmas dan petugas imunisasi.
Baca Juga: Kasus Radang Otak Ditemukan di DIY, Dinkes Siapkan 600 Ribu Vaksin
Setelah imunisasi JE di Yogya resmi dimulai 3 September 2024, Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan rencananya akan mengadakan di sekolah dan wilayah. Penyelenggaran imunisasi JE di sekolah dan wilayah akan dijadwalkan selanjutnya.
"Setelah itu pelaksanaan (imunisasi JE) di sekolah atau wilayah sesuai dengan hasil koordinasi puskesmas, sekolah dan wilayah, sesuai jadwal masing-masing," tuturnya.
Berdasarkan pendataan awal tercatat total ada sebanyak 72.322 anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun di Kota Yogyakarta akan mendapat imunisasi JE. Verifikasi data masih akan dilakukan untuk memastikan jumlah sasaran imunisasi JE.
"Ini sedang pendataan memastikan jumlah sasaran," imbuhnya.
Terkait kasus, kata Endang, hingga kini tidak ada temuan kasus infeksi JE di Kota Yogyakarta. Data terakhir ada temuan 13 kasus infeksi JE di wilayah DIY, tapi semua kasus itu bukan berasal dari Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Polisi Bongkar Skenario Busuk Penganiayaan di Jogja, Ancaman Penjara Seumur Hidup Menanti Tersangka
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan Kota Yogyakarta menjadi salah satu sasaran pelaksanaan imunisasi JE karena dianggap sebagai wilayah endemi. Mengingat infeksi JE juga bisa menyebabkan kematian dan kecacatan.
Berita Terkait
-
Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Jogja Tahun 2025 Dibuka? Ini Info Tanggalnya
-
Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta