SuaraJogja.id - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Sardjito, Rabu (28/8/2024). Pembangunan gedung yang dimulai 2022 lalu tersebut merupakan bagian dari proyek "The Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Units".
Sardjito menjadi satu dari enam RS vertikal yang diusulkan Kementerian Kesehatan (kemenkes) RI untuk mendapatkan bantuan Pinjaman Luar Negeri (PLN) dari The Islamic Development Bank (IsDB). Pinjaman sebesar Rp500 miliar diberikan untuk pembangunan gedung pelayanan ibu dan anak yang telah dimulai sejak 2022 silam.
"Keberadaan proyek, diharapkan dapat menguatkan sistem rujukan melalui optimalisasi peran RS Unit Pelaksana Teknis Vertikal dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan anak," papar Direktur RSUP Dr Sardjito, Eniarti, Rabu.
Menurut Eniarti, Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Sardjito ini dibangun dengan luas bangunan 22.694 meter persegi. Bangunan terdiri dari 7 lantai dan 1 lantai lower ground, serta terdiri dari Ruang Rawat Inap 140 Tempat Tidur dan Intensive Care sebanyak 130 Tempat Tidur.
Gedung ini mengusung konsep green building dengan mengoptimalkan energi listrik, lahan hijau. Selain itu memanfaatkan air limbah dan lain-lain.
"Gedung ini merupakan implemetasi dari transformasi layanan rujukan kemenkes melalui upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang terintegrasi. Pelayanan di dalam gedung ini terdiri dari layanan rawat jalan, rawat darurat, rawat inap regular dan intensif, serta layanan kamar operasi," ujar dia.
Pelayanan di dalam gedung ini terdiri dari layanan rawat jalan, rawat darurat, rawat inap regular dan intensif, serta layanan kamar operasi. Selain itu pelayanan poli anak sudah diatur dan didesain dengan memisahkan pelayanan bagi anak sehat dan anak sakit.
Pemisahan tersebut agar mengoptimalkan layanan kesehatan dan tidak tercampurnya antara anak yang sehat dan anak yang sakit.
Salah satu layanan unggulannya, yaitu layanan bayi tabung dan teknologi reproduksi berbantu (TRB) yang didukung dengan laboratorium khusus guna menunjang segala pemeriksaan dan tindakan yang diperlukan. Program pengembangan layanan tersebut sudah dimulai sejak 1998.
Baca Juga: Kurang Parkiran Saja, Pasar Godean Baru Segera Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini
"Program bayi tabung dan inseminasi buatan yang dilakukan di layanan ini, termasuk pemeriksaan PGTA yang dapat mendeteksi kelainan genetik," jelasnya.
Gedung ini juga dilengkapi dengan system teknologi berupa Pre Hospital
Emergency Comunication Center (PECC). Layanan tersebut merupakan layanan komunikasi gawat darurat terutama dalam mengelola rujukan pasien antar fasyankes yang berbasis pada SISRUTE Kemenkes.
"Didesain menjadi rumah sakit yang ramah anak, di area selatan gedung dilengkapi dengan fasilitas playground sebagai tempat bermain bagi anak-anak," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa