SuaraJogja.id - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X memberikan penghargaan kepada empat orang penemu dan pelapor objek diduga cagar budaya (ODCB). Penghargaan itu diberikan sebagai kompensasi atas upaya perlindungan cagar budaya.
Kepala BPK Wilayah X Manggar Sari Ayuati menuturkan bahwa pemberian kompensasi ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Pemberian penghargaan ini diharap dapat menjadi edukasi masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam upaya pelindungan cagar budaya ke depan.
"Penyelamatan objek diduga cagar budaya oleh masyarakat, kemudian menyerahkannya kepada negara juga merupakan bagian dari upaya pelindungan cagar budaya," kata Manggar dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).
"Hal itu juga akan menumbuhkan sikap kejujuran masyarakat dengan melaporkan benda temuannya," imbuhnya.
Baca Juga: Pembangunan Lahan Parkir Pasar Godean Diserahkan ke Pemkab Sleman
Ketua tim penilaian dan pemberian kompensasi temuan Cagar Budaya Dwi Astuti menambahkan bahwa pemberian kompensasi ini diberikan atas dasar penilaian terhadap benda-benda temuan. Penilaian itu dilakukan oleh tim penilai dari BPK Wilayah X dan narasumber ahli.
"Sebelum memberikan kompensasi, terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap benda temuan berdasarkan kriteria khusus yang telah ditetapkan oleh tim penilai dari BPK Wilayah X dan narasumber ahli," kata Dwi yang juga Pamong Budaya Ahli Madya dari BPK Wilayah X.
Pemberian Kompensasi Temuan Cagar Budaya Tahun 2024 itu dilakukan di Aula Kantor BPK Wilayah X, Kalasan, Sleman pada Kamis, 29 Agustus 2024 kemarin. Ada beberapa warga yang menerima penghargaan atau kompensasi tersebut.
Ada Agus Ratriyono dan Kurniawan yang diberi kompensasi senilai Rp4.140.000. Mereka layak mendapatkan itu usai jasanya yang telah melaporkan temuan objek diduga cagar budaya berupa Wadah Berbahan Gerabah di Banuwitan, Plakaran, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lalu ada Suhardiman yang diberi kompensasi senilai Rp3.450.000 atas jasanya yang telah melaporkan temuan objek diduga cagar budaya berupa Batu Sirap dan Batu Bertakik yang ditemukan di Pulerejo, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman.
Baca Juga: Berlokasi di Kawasan Cagar Budaya Kraton, Pemkot Jogja Siap Bangun Pasar Kluwih
Kemudian Giyono yang telah melaporkan temuan objek diduga cagar budaya berupa Komponen Batu Candi di Tegal Pasiran, Taskombang, Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah diberikan kompensasi senilai Rp2.530.000.
Agus Ratriyono selaku perwakilan dari penerima kompensasi berterima kasih kepada seluruh pihak. Dia mengaku senang apalagi mendapat pengalaman berharga atas temuan itu.
"Setelah hadir di sini, saya jadi mengerti akan nilai-nilai penting yang terkandung dalam benda warisan budaya. Saya tidak menyangka jika benda temuan saya bermanfaat. Semoga bisa terus berguna untuk generasi selanjutnya," ucap Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
Mahasiswa KKN UGM yang Sempat Hilang saat Laka Perahu di Maluku Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jalur Afirmasi SPMB DIY 2025 Tercoreng Ombudsman Temukan Data Ganda dan Penyalahgunaan
-
E-Katalog Diduga Jadi Modus Korupsi Pengadaan TIK di Gunungkidul, Polda DIY Bertindak
-
Raup Untung Jutaan Rupiah per Hari, Wisata Foto Adat Jawa di Malioboro Diserbu Wisatawan
-
UGM Segera Fasilitasi Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN yang Meninggal Akibat Laka Laut di Maluku