SuaraJogja.id - Isu perundungan oleh oknum pendidik masih terjadi di wilayah kabupaten Gunungkidul. Kali ini salah satu siswa kelas 9 SMP negeri di kawasan selatan Gunungkidul terpaksa putus sekolah karena takut dengan Kepala Sekolahnya usai ditampar pipinya.
A (16) siswa tersebut menceritakan bagaimana dirinya mendapat perlakuan kasar dari Kepala Sekolahnya. Saat peristiwa tersebut terjadi sebenarnya tengah berlangsung ujian try out yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Kebetulan saat itu dirinya sudah selesai mengerjakan soal try out yang diberikan oleh pihak sekolah.
"Saya sudah selesai dan mau pulang. daripada mengganggu temen-temen yang lain yang masih mengerjakan soal Saya pikir lebih baik pulang. Karena pihak guru sudah membolehkan siswanya pulang kalau selesai mengerjakan,"terang dia dikutip Selasa (3/9/2024).
Namun ketika berjalan sampai di pintu gerbang tiba-tiba dirinya dihentikan oleh Kepala Sekolah. Kepala sekolah tersebut kemudian menginterogasi dirinya dan menanyakan hendak ke mana. A-pun menjawab dirinya ingin pulang karena sudah selesai mengerjakan soal try out.
Namun tiba-tiba kepala sekolah tersebut menampar pipinya kemungkinan karena dianggap Intonasi atau suara jawaban dari A terlalu keras. A lantas kaget dan memilih untuk langsung pulang ke rumahnya dan keesokan harinya enggan kembali ke sekolah untuk mengikuti try out lagi.
"Ya sampai sekarang saya tidak kembali ke sekolah lagi dan saya tidak lulus," terang dia.
Beberapa guru ataupun wali kelas sebetulnya sudah mendatangi ke kediaman A untuk membujuk dirinya kembali ke sekolah. Namun A mengaku enggan kembali ke sekolah karena masih trauma dengan peristiwa tersebut
Orangtua A, Y mengakui jika ada pihak sekolah yang datang ke rumahnya untuk mendidik anaknya kembali sekolah dan memintanya untuk datang ke sekolah guna menandatangani surat pengunduran diri anaknya dari sekolah tersebut. Namun dirinya menolak untuk menandatangani surat pengunduran diri tersebut karena harapannya anaknya masih bersedia bersekolah.
"Ya saya menolak saya tetap berharap anak saya bisa sekolah karena tinggal sedikit lagi kan lulus biar dapat ijazah,"tuturnya.
Beberapa kali pihak sekolah kembali datang ke rumah kediamannya untuk membujuk A bersekolah. Terakhir kali pihak wali kelas dari anaknya yang datang ke rumah sembari membawa surat pengunduran diri anaknya untuk dia tandatangani.
Dengan terpaksa dirinya mendatangani surat pengunduran diri anaknya tersebut. Kendati demikian hingga saat ini dirinya masih banyak berharap agar anaknya bisa kembali ke sekolah dan mendapatkan ijazah sehingga bisa untuk bekal di masa depan.
"Saya tetap berharap anak saya bisa sekolah lagi kalau bisa di situ ya di situ. kalau tidak ya di sekolah lain yang penting bisa dapat ijazah,"tambahnya.
Kepala Sekolah EI membantah dirinya telah melakukan penamparan terhadap siswanya tersebut. Dia justru menuding ada oknum dari pihak luar sekolah yang menyebarkan berita bohong berkaitan dengan kondisi di sekolah tersebut.
"Saya tidak pernah menampar, sama sekali tidak ada itu,"kata dia.
Namun ketika dikonfirmasi berkaitan dengan A, EI mengakui jika anak tersebut berhenti bersekolah. Pihak sekolah sudah berkali-kali mendatangi siswa tersebut Namun yang bersangkutan tetap enggan kembali ke sekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini