SuaraJogja.id - Fakultas Kedokteran Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berupaya untuk menangkal perilaku bullying di kampus. Pendekatan dengan pembentukan karakter bakal dilakukan untuk mencegah perundungan di kalangan mahasiswa kedokteran tersebut.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Joko Murdiyanto menuturkan penguatan karakter terhadap para mahasiswa kedokteran itu akan dilakukan terus menerus. Salah satu upayanya dilakukan dengan menempatkan para mahasiswa di asrama kampus.
"Nanti tahun pertama mahasiswa kami akan di-asrama-kan. Itu akan ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai bagaimana menghargai yang lain dan tentu nilai-nilai bagaimana kita menjadi orang yang berakhlak mulia," kata Joko ditemui di Unisa Yogyakarta, Rabu (4/9/2024).
Menurutnya perundungan itu tidak akan terjadi jika setiap manusia berakhlak mulia. Nantinya para mahasiswa FK akan ditempatkan di asrama selama tahun pertama.
Pengawasan bakal dilakukan kepada mahasiswa yang berada di asrama tersebut. Ditambah pula dengan penguatan dalam aspek pendidikan dan non-pendidikan.
"Jadi dari waktu ke waktu mahasiswa yang di asrama kan itu kan diawasi terus berkaitan tentu dengan kemajuan dari aspek pendidikan dan aspek non pendidikan. Minimal setahun itu kan pembentukan karakter," ungkap dia.
"Itu akan kita pantau perkembangan kejiwaannya, kematangannya kemudian bagaimana interaksi di antara mereka saling menghargai, bertanggung jawab segala macam, softskill-softskill ke depan. Agar memang menjadi dokter-dokter yang memang profesional unggul dan Islami," tambahnya.
Joko tidak memungkiri bahwa perundungan itu berada di banyak tempat. Tidak hanya di Fakultas Kedokteran saja yang saat ini sedang menjadi sorotan.
Namun apapun itu, pihaknya memastikan akan mengawal hal tersebut agar tidak terjadi. Sehingga menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan menjadi penting untuk dilakukan.
Baca Juga: Krisis Dokter di Indonesia: Menkes Soroti Jarak Jauh Antara Kebutuhan dan Ketersediaan
"Jadi bagaimana untuk pendidikan ini bisa membuat orang berdaya, membuat bisa orang mandiri, membuat orang, tentu calon dokter ya, yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga program kami insya allah moga-moga tidak terjadi [perundungan] di FK Unisa," pungkasnya.
Ratusan Kasus Perundungan Dokter
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan sebanyak 542 kasus perundungan dokter tercatat di sejumlah rumah sakit vertikal di bawah naungan Kemenkes.
Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari total 1.500 laporan yang masuk melalui kanal pengaduan, 542 di antaranya terverifikasi sebagai kasus bullying dokter.
"Dari 1.500 laporan yang diterima, 542 laporan terverifikasi sebagai kasus perundungan dokter," ujar Nadia, Rabu (4/9/2024).
Data ini termasuk laporan perundungan yang dialami oleh mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Jurusan Anestesi Universitas Diponegoro, dokter Aulia Risma Lestari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
Terkini
-
Berlanjut, Kejari Sleman Sita Ponsel dan Dokumen Penting Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata
-
Kejati DIY Segera Panggil Saksi Baru Kasus Dugaan Korupsi Internet Diskominfo Sleman
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?