SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak masyarakat mewaspadai berita dan informasi hoaks karena menggerogoti daulat rakyat pada Pilkada 2024.
Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan Pilkada 2024 menjadi momentum bagi terwujudnya daulat rakyat lokal untuk menentukan pemimpin.
"Karena itulah rakyat, dalam hal ini pemilih, harus pandai-pandai memanfaatkan momentum tersebut agar nantinya terpilih pemimpin yang berkualitas sekaligus amanah," kata Marwanto dalam kegiatan pengawasan pemilihan partisipatif dengan tema Peran Perempuan dalam Melawan Hoaks dan Ujaran Kebencian dalam Pilkada 2024.
Ia mengatakan Bawaslu Kulon Progo mengintensifkan sosialisasi pengawasan pemilihan partisipatif. Adapun sasarannya, yakni tokoh perempuan dari berbagai organisasi di antaranya PKK tingkat kabupaten, PKK tingkat kapanewon se-Kulon Progo, kelompok wanita tani, Muslimat NU, Aisyiah, Fatayat, Nasyiatul Aisyiah, Perempuan Berkebaya Kulon Progo, Persatuan Wanita Kristen Indonesia, Wanita Katholik Republik Indonesia, DPC Wanita Budha Indonesia, dan Wanita Hindu Dharma Indonesia.
Baca Juga: Ajak Warga Yogyakarta Jadi Petugas KPPS, KPU Buka Pendaftaran
Marwanto mengatakan salah satu penyakit yang dapat menggerogoti luntur-nya daulat rakyat dalam memilih pemimpin adalah beredarnya hoaks atau kabar bohong.
“Jika pemilih mencoblos calonnya berdasarkan referensi berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau kabar bohong atau berita hoaks, maka pemilih tersebut otomatis sudah tidak mandiri atau tidak berdaulat lagi dalam menentukan pilihan. Hanya karena berita hoaks yang menyudutkan paslon tertentu dan berita tersebut belum dicek silang kebenaran, sehingga pemilih sudah menilai calon tersebut jelek, itulah yang membuat pemilih tidak berdaulat atau tidak bisa berpikir jernih," tuturnya.
Marwanto berharap perempuan sebagai salah satu segmen pemilih yang kadang lebih sensitif atau mudah tersulut emosinya jika membaca berita hoaks, membentuk sebuah gerakan pemilih perempuan anti-hoaks dan ujaran kebencian.
“Setidaknya ada tiga gerakan yang bisa dititipkan pada kelompok pemilih perempuan, yakni anti-politik uang, anti-hoaks dan ujaran kebencian dan cek data pemilih di DPT," ujarnya.
Baca Juga: BPBD Kulon Progo Salurkan 36 Tangki Air Bersih Terdampak Kekeringan
Berita Terkait
-
Gelar Doa Bersama di Masa Tenang, Timses RK-Suswono: Daripada Pasang Billboard
-
Tak Netral di Pilkada 2024, 3 Pejabat Pemkab Banggai Resmi Tersangka
-
Prabowo Bikin Surat Edaran Ajak Warga Jakarta Pilih RK-Suswono, Timses: Itu Sudah Lama Bukan Dibuat Hari
-
Bijak Pilkada Luncurkan Website, Bantu Gen-Z yang Masih Bingung Tentukan Pilihan
-
Masa Tenang Pilgub Banten Terusik, Airin-Ade Dituduh Bagi-bagi Uang
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir