SuaraJogja.id - Mantan bupati Gunungkidul, Badingah keberatan namanya dicantumkan dalam tim pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati. Terlebih, selama ini belum ada konfirmasi kepada dirinya berkaitan dengan dimasukannya nama Badingah dalam tim pemenangan.
Nama Badingah tercantum dalam daftar tim pemenangan pasangan Sutrisna Wibawa-Sumanto. Dalam daftar tim pemenangan pasangan tersebut, Badingah terdaftar sebagai penasehat bersama Subardi (Ketua DPW NasDem DIY), Ketua DPD Partai Gerindra DIY Danang Wicaksono Sulistyo, Ir. Arif Budiyono, M.T M. Agus Mas’udi, S.T
Badingah mengatakan saat ini dirinya fokus untuk berwiraswasta. Karena dirinya telah selesai menjadi pejabat maka saat ini dia berusaha keras untuk mengembangkan usaha. Salah satunya adalah dengan membuka kafe di dekat Bunderan Siyono.
Dia kaget, ketika Sabtu (15/9/2024) pagi banyak pesan singkat yang masuk ke nomor pribadinya yang menanyakan namanya masuk dalam daftar tim pemenangan cabup-cawabup Sutrisna-Sumanto. Namanya masuk dalam daftar sebagai penasehat tim pemenangan ini.
Baca Juga: Bawaslu Kulon Progo Ajak Masyarakat Waspadai Hoaks Jaga Daulat Rakyat
"Tadi pagi saya banyak mendapat protes, banyak WA yang menyebutkan saya menjadi atau masuk dalam tim pemenangan salah satu pasangan menjadi penasehat. padahal saya tidak merasa, tidak dihubungi dan tidak mengiyakan," kata Badingah, dikutip Minggu (15/9/2024).
Dia menyayangkan apa yang dilakukan oleh tim pemenangan salah satu pasangan ini. Karena tidak pernah konfirmasi kepada dirinya. Terlebih sikapnya dalam Pilkada ini jelas, dirinya harus bisa mengayomi ketiga calon dan memang ketiga calon bagi dirinya sudah bagus semua.
Kemudian sore harinya, keluarga besarnya juga banyak yang menanyakan dan protes kepada dirinya. Keluarga besarnya menginginkan agar diringa netral sama seperti komitmennya ke depan.
"Keluarga besar saya meminta kok, enggak usah ikut-ikut aja, terus saya kagetnya kenapa sampai nama saya itu muncul sebagai penasehat di salah satu calon bupati dan wakil bupati, " ujarnya.
Usai pagi harinya mendapat protes dari koleganya, Ketua Tim Pemenangan Suharno dan Calon Bupati Sutrisna Wibawa sudah menghubunginya. Keduanya menyatakan yang dalam pengukuhan ataupun deklarasi Jumat (13/9/2024) malam nama Badingah tidak disebut.
Baca Juga: Tim Pemenangan Sutrisna-Sumanto Terbentuk, Ada Nama Mantan Bupati Gunungkidul Badingah
Di samping klarifikasi, keduanya juga meminta maaf atas kesalahan teknis yang terjadi tersebut. Keduanya mengkliam tidak mengetahui jika ada dua versi daftar nama tim pemenangan di mana salah satunya ada nama Badingah di bagian penasehat.
"Bahwasanya semalam itu tidak ada berapa nama saya tidak ada sama sekali nama saya dia minta maaf kemudian ada WA lagi itu dari Malang, calon bupati saya memohon maaf terakhir disampaikan tidak yang minta maaf kepada saya," ujar dia
"Saya tidak tahu, kok ada versi lain yang berbeda mohon maaf Ibu jadi beraksi betul itu tidak ada nama saya tetapi beredar di masyarakat tidak ada nama saya namun dikeluarkan. Intinya juga mohon maaf," tuturnya.
Badingah sendiri mengaku jauh hari semua pasangan menghubungi dan merayu dirinya untuk menjadi tim pemenangan. Bahkan ada yang menghubunginya lebih dari satu kali. Namun semuanya dia tolak karena dirinya ingin bersikap netral.
Jika ada pasangan atau kandidat cabup dan cawabup yang beberapa kali menyelenggarakan acara di kafe miliknya, Badingah menandaskan jika hal tersebut murni bisnis. Dan hal tersebut bukan karena dukung mendukung.
Badingah menandaskan dirinya berada pada posisi netral untuk ketiga-tiganya. Dia berharap mudah-mudahan nanti akan mendapatkan bupati yang berkualitas.
Di mana bisa melakukan optimalisasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Karena Gunungkidul mempunyai sumber daya alam yang sangat besar dan sumber daya cukup banyak.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
APBD Banggai Sulteng Bengkak Untuk Pembelian Gamis dan Jilbab Jelang Pilbup, Pengamat: Mencurigakan
-
Hasil Penelitian Universitas Monash Australia: Pilkada Aceh Paling Banyak Ujaran Kebencian, Sumbar Terendah
-
PDIP Minta Prabowo Tegur Jokowi yang Terlalu Jauh Cawe-cawe di Pilkada 2024
-
Maruarar Sirait Sebut Pram-Rano Bakal Ditinggal Pemilih Nonmuslim Usai Didukung Anies, PDIP Lapor Bawaslu
-
Disebut Jadi Daerah Rawan Manipulasi Pilkada, Kubu Pramono-Rano Perketat Awasi Perbatasan Jakarta
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO