SuaraJogja.id - Peristiwa penembakan menimba aktivis di Bantul. Teror tersebut nyatanya bukan kali itu saja terjadi di Bumi Projotamansari.
Diberitakan sebelumnya seorang aktivis bernama M Milu Yuana Darma menjadi korban teror penembakan yang dilakukan orang tak dikenal.
Teror tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024) petang di kediamannya di kawasan Trirenggo, Bantul.
Kepada Suarajogja.id, sebelum kejadian, Milu yang tengah berangkat pengajian tetiba mendapat telpon dari istrinya bahwa kaca bagian belakang mobilnya pecah akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca Juga: Peringati Hari Perhubungan Nasional, Pemkab Bantul Luncurkan Bus Sekolah
Belum usai, Rabu pagi, Milu mendapat telpon dari rekannya Rony yang juga menjadi korban teror penembakan orang tak dikenal.
Peristiwa teror penembakan tersebut tercatat bukan kali itu saja terjadi di kawasan Bantul.
Pada 2017 silam terdapat dua peristiwa teror penembakan yang terjadi di Dusun Gandekan dan Babadan, Kabupaten Bantul.
Teror tersebut menimpa mobil milik Budi Galih Prakoso dan mobil milik Parjono.
Setahun sebelumnya tepatnya pada 1 Mei 2016, teror penembakan menimpa dua warga Bantul. Peristiwa itu terjadi pukul 00.30 WIB.
Baca Juga: Tragedi Pilu di Parangtritis, Upaya Mendahului Berujung Maut, Pelajar 16 Tahun Tewas Mengenaskan
Salah seorang korban bernama Bayu Aji (16) menyebut peristiwa teror penembakan itu terjadi di kawasan Banguntapan.
Pelaku berjumlah empat orang yang mengendarai dua motor.
"Mereka menembak dengan membabibuta mengendarai motor trail dan matic. Mereka mengenakan masker dan helm. Setelah melancarkan aksinya mereka kabur ke arah Barat," ungkapnya kala itu.
Ibunda Bayu Aji, Indah Tri Rositarini menyebut sebelum persitiwa, anaknya sempat mendapat pesan di ponselnya yang memperingatkan agar tak keluar ke jalan terlebih dulu karena ada penyerangan.
Pada 2014 teror penembakan menimpa seorang aktivis bernama Zahrowi.
Mobil milik pegiat Forum Peduli Pendidikan Kabupaten Bantul tersebut mengalami kerusakan di bagian kaca akibat ditembak oleh orang tak dikenal yang diduga menggunakan airsoft gun.
Teror yang menimpa Zahrowi tersebut terjadi ketika ia hendak sholat Subuh.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Pelanggaran Berat di Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Jubir Istana Hasan Nasbi Nyeletuk Teror Kepala Babi di Tempo 'Dimasak Aja', Prabowo: Ucapan Teledor!
-
12 Tewas dan Ratusan Terluka: Polisi Tuding Bentrok Pilkada di Pucak Jaya Ditunggangi OPM
-
Teror terhadap Media: Alarm Keras bagi Kebebasan Pers di Indonesia
-
AMSI Sebut Demo RUU TNI Picu Eskalasi Kekerasan Pers: Bungkam Media dan Jurnalis
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami