SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia 2024 bertajuk "Kolaborasi Pelayanan Keluarga Berencana Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting" sebagai upaya meningkatkan kolaborasi pelayanan KB dalam percepatan penurunan stunting.
"Ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bantul untuk meningkatkan kualitas dan kolaborasi pelayanan keluarga berencana dalam percepatan penurunan stunting," kata Plt Asisten Administrasi Umum Setda Bantul Yulius Suharta dalam keterangannya di Bantul, Jumat.
Menurut dia, melalui Program KB terlihat bahwa jarak kehamilan dapat diatur, jumlah anak dapat dikendalikan, dan tingkat kesehatan ibu dan anak meningkat.
"Karena dengan kehamilan dan kelahiran yang terencana, maka keluarga akan lebih fokus dalam mengasuh dan memberikan asupan nutrisi terbaik bagi anak," katanya.
Baca Juga: Mengenal Untoro Hariadi, Calon Bupati Bantul Berlatar Belakang Peneliti
Pihaknya berharap dengan semakin majunya Program KB dapat menunjang percepatan pembangunan dan melahirkan generasi penerus yang sehat, kuat, unggul, dan berdaya saing tinggi.
Dia juga mengatakan terus memperkuat komitmen Pemkab Bantul dalam memperluas Program KB dan memastikan masyarakat memahami pentingnya perencanaan keluarga demi kesejahteraan generasi mendatang.
"Dengan dukungan masyarakat dan sinergi dari berbagai pihak, Program KB yang efektif diharapkan dapat menurunkan angka kelahiran yang tidak diinginkan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Bantul," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bantul Ninik Istitarini mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya merealisasikan target-target dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), dan percepatan penurunan Stunting.
"Apabila Program KB dapat tercapai 100 persen, maka tingkat kehamilan tidak direncanakan akan turun 70 persen, aborsi tidak aman turun 74 persen, kematian ibu turun 25 persen, dan kematian bayi baru lahir turun 18 persen," katanya.
Baca Juga: BPBD Bantul Distribusikan Bantuan Air Bersih 1,56 Juta Liter ke Wilayah Terdampak Kekeringan
Dia mengatakan untuk data capaian kebutuhan KB yang tidak terlayani di Bantul sampai dengan Agustus 2024 berada di angka 11,95 persen dari target 14,2 persen. Sedangkan capaian prevalensi kepesertaan KB modern adalah 62,24 persen dari target 68,4 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi