SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat di daerahnya untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada musim pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan 2024/2025 saat ini.
"Periode musim pancaroba pada pertengahan September sampai pertengahan Oktober perlu diwaspadai cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang," kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta yang dirilis pada 24 September, bahwa prediksi awal musim hujan di DIY termasuk Kabupaten Bantul mulai bulan Oktober dasarian dua.
Karena itu, katanya, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim hujan tahun 2024/2025.
Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan langkah mitigasi, seperti dengan mulai membersihkan saluran air dan melakukan penyesuaian pola tanam bagi petani yang hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman.
Dia juga mengatakan, pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah rawan banjir, tanah longsor dan angin kencang, diimbau waspada puncak musim hujan agar tidak berdampak pada kerugian di masyarakat.
"Dengan melakukan tindakan mitigasi bencana meliputi membersihkan saluran-saluran air, memangkas dahan pohon, memastikan kekuatan baliho-baliho di jalan raya dan tindakan-tindakan mitigasi bencana lainnya," katanya.
Menurut dia, untuk di wilayah Bantul, ketika menghadapi potensi cuaca ekstrem pada musim peralihan seperti pengalaman tahun sebelumnya dengan melakukan aktivitasi pos siaga darurat bencana banjir dan longsor di 36 kelurahan.
Baca Juga: Adu Kreativitas, Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul Unjuk Gigi di Pengundian Nomor Urut
Berita Terkait
-
Polres Bantul Siagakan 24 Personel Kawal Tiga Pasangan Peserta Pilkada
-
Mengenal Untoro Hariadi, Calon Bupati Bantul Berlatar Belakang Peneliti
-
BPBD Bantul Distribusikan Bantuan Air Bersih 1,56 Juta Liter ke Wilayah Terdampak Kekeringan
-
Kursi Kepala Daerah Kosong, Sultan Tunjuk Dua Sosok Ini Pimpin Bantul dan Sleman selama Pilkada 2024
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Beban Generasi Sandwich Kian Berat: BKKBN Turun Tangan Bekali Konselor Keluarga
-
Saldo DANA Kaget Menanti, Ini 3 Link Asli untuk Diklaim Warga Jogja
-
Megawati Tanam Pohon Bodhi di UGM: Simbol Kebijaksanaan atau Sekadar Seremonial?
-
Kasus Mahasiswa UNY: BARA ADIL Kritik Keras Polda DIY Soal Publikasi Video Penangkapan
-
Bantah Tuduhan Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Harda Kiswaya: Semua sudah Saya Sampaikan ke Kejaksaan