Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 15 Oktober 2024 | 14:38 WIB
Para pemain film Tebusan Dosa dalam special screening di Yogyakarta, Senin (14/10/2024) malam. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Artis film senior, Happy Salma merasakan pengalaman dihantui realitas yang mengelilinginya ketika membagikan pengalaman bermain dalam film horor berjudul "Tebusan Dosa". Tek sekedar penggunaan jumpscare laiknya film-film horor lain, film buatan rumah produksi Showbox yang kondang lewat film misteri Exhuma ini justru lebih mengandalkan atmosfer mencekam dan narasi yang kuat untuk menciptakan rasa takut pada penonton.

"Di sini bukan hanya cerita horor, ada drama, ada misterinya. Dan juga punya intensitas yang sangat dinamis dan banyak sekali lapisan emosi yang disampaikan," ungkap Happy Salma dalam special screening "Tebusan Dosa" di Yogyakarta, Senin (14/10/2024) malam.

Film ini berpusat pada tokoh seorang ibu pekerja keras yang mengalami kecelakaan tragis hingga mengakibatkan kehilangan anaknya. Happy Salma yang berperan sebagai Wening digambarkan sebagai perempuan tangguh yang berjuang mengatasi rasa bersalah sambil terus mencari harapan.

Bercerita tentang perjuangan perempuan kalangan kelas menengah ke bawah yang mencari anaknya yang hilang dalam kecelakaan, Happy merasa tak hanya bermain film horor. Kerasukannya akan arwah ibunya pun memiliki arti lain selain kehilangan, tapi juga harapan.

Baca Juga: Ilusi Mata, Jantung di Pohon Pisang Ini Mirip Sosok Badut Horor Pennywise

"Di dalam kehidupannya, dia harus mengalami satu hal yang sangat berat yaitu kecelakaan dan kehilangan anaknya. Dan tentu dia dikejar-kejar rasa bersalah, tapi ternyata ada harapan yang selalu ada yang dimunculkan di dalam film ini," jelasnya.

Sutradara Yosep Anggi Noen mengungkapkan film yang syuting di Magelang, Jawa Tengah ini sengaja mengambil setting di daerah suburban atau pinggiran kota. Bukan tanpa sebab, banyak peristiwa-peristiwa menakutkan, mengerikan, misteri itu juga datang dan hadir di sebuah daerah suburban.

"Kami mencoba untuk membayangkan satu lokasi horor yang berbeda," ujarnya.

Yosef menyebutkan, film ini lebih mengandalkan atmosfer mencekam dan narasi yang kuat untuk menciptakan rasa takut pada penonton. Film ini menghindari penggunaan hantu-hantu tradisional yang sering muncul di film horor Indonesia. 

Noen juga menekankan pesan utama dari film ini adalah tentang harapan. Manusia mestinya tidak pernah kehilangan harapan, meskipun jalannya menakutkan.

Baca Juga: Acara Pernikahan Ini Pakai Tenda Merah Mirip Film Horor, Bikin Fotografer Menangis

Film ini juga menunjukkan genre horor dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih dalam tentang kehidupan dan kemanusiaan, sambil tetap menghadirkan visual yang memikat dan atmosfer mencekam khas film horor.

"Kami mengeksplorasi ketakutan yang lebih dekat dengan diri manusia. Ketakutan terbesar itu apa sih sebenarnya? Pertama kehilangan. Tapi bagaimana kalau misalnya kehilangan kita, kehilangan orang tua, atau kehilangan siapa yang begitu dekat dengan kita. Kalau dia hadir lagi, kamu akan takut atau kamu akan senang?" tandasnya.

Putri Marino, yang memerankan karakter Tirta, mengaku "Tebusan Dosa" merupakan pengalaman pertamanya dalam film horor.

"Semua itu serba baru ya buat aku," paparnya.

Film ini juga dibintangi oleh sederet aktor berbakat lainnya, termasuk Shogen sebagai Tetsuya, Bhisma Mulia sebagai Ragus, Keiko Ananta sebagai Nirmala, Laksmi Notokusumo sebagai Uti Yah (Ibu Wening/Arwah), dan Haru Sandra sebagai Wicak.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More