SuaraJogja.id - Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (PUESDM) DIY menghentikan sementara proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di sekitar penemuan goa berstalagmit dan stalagtit aktif di kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Penghentian tersebut dilakukan sampai ada hasil penelitian para ahli.
Kepala Dinas PUESDM DIY, Anna Maria menuturkan pihaknya kini telah menghentikan sementara aktivitas di sekitar penemuan goa tersebut. Hal ini dilakukan karena antusias masyarakat yang cukup tinggi untuk menyaksikan goa ini. Dan untuk melindungi masyarakat dari bahaya maka pihaknya sepakat menutup goa itu sementara.
"Kita belum tahu seberapa kuat goa itu. Kami khawatir bisa runtuh," tutur dia, Kamis (17/10/2024).
Selain untuk melindungi masyarakat itu sendiri, penutupan goa tersebut juga untuk melindungi bebatuan yang ada di dalamnya. Sampai saat ini belum diketahui jenis bebatuan yang ada di dalam goa seluas 30 meter persegi tersebut. Oleh karenanya pihaknya memang berencana akan mengajak para ahli untuk melakukan penelitian dan kajian.
Baca Juga: Warga Geger Temukan Goa Berstalagmit Aktif di Gunungkidul, Begini Penampakannya
Saat ini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) terkait dengan tindak lanjut proyek pembangunan JJLS tersebut.
sembari menunggu kajian serta keputusan dari Satker PJN, maka pihaknya memang memutuskan untuk menutup mulut goa agar tidak ada yang masuk kecuali yang berkepentingan.
"Kami putuskan untuk ditutup sementara," terangnya.
Terpisah, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mengaku belum mengambil kebijakan berkaitan dengan penemuan goa di Kalurahan Planjan. Pihak Dispar juga masih menunggu hasil kajian dari para ahli berkaitan dengan keberadaan goa tersebut untuk destinasi wisata.
"Belum tahu, kami masih menunggu kajian dari ahli dulu," kata Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiyantoro.
Baca Juga: Kolaborasi Jadi Kunci, DIY Berjuang Tekan Stunting Hingga 14 Persen di 2024
Aris menuturkan, untuk menjadikan goa tersebut sebagai destinasi wisata memang masih memerlukan proses karena memerlukan kajian. Kajian utama yang perlu dilakukan adalah terkait dengan keamanan bagi para pengunjung. Jangan sampai nanti ketika dibuka untuk umum tiba-tiba goa tersebut runtuh karena ternyata struktur bebatuannya tidak kuat.
Di samping itu, dia mengakui jika Dinas Pariwisata Gunungkidul memang belum mengunjungi lokasi penemuan goa tersebut. Kendati demikian, dia meminta untuk sementara waktu goa tersebut ditutup sampai menunggu kajian selesai dilakukan.
Diduga Berusia Ratusan Tahun
Kaprodi S3 Geografi Lingkungan Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Eko Haryono menyebut goa yang ditemukan di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul berumur ratusan ribu tahun lamanya. Sama seperti goa-goa lain yang banyak ditemukan di Gunungkidul rata-rata usianya di atas 300 ribu tahun.
Eko menyebut, goa-goa yang ada di Gunungkidul itu terbentuk lebih dari 300 ribu tahun lalu. Bahkan paling tua yang pernah dia temui di Gunungkidul usianya sudah mencapai 700 ribu lamanya. Namun untuk goa yang baru ditemukan di Kalurahan Planjan tersebut dia belum bisa menyebutkannya secara pasti usianya.
"Goa-goa di Gunungkidul itu terbentuk lebih dari 300 ribu tahun," ucap Eko ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/10/2024).
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan