SuaraJogja.id - Ratusan massa yang berasal dari Kader Militan Partai Gerindra bersama 9 komunitas dan 7 organisasi masyarakat (Ormas) menyatakan mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul nomor urut 3, Sunaryanta-Mahmud Ardu Widanta.
Kader Militan Partai Gerindra ini menyeberang dari sikap partai mereka yang selama ini mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Sutrisna Wibawa-Sumanta. Meski demikian, mereka tetap mengusung nama Partai Gerindra kendati sudah dipecat sebelumnya.
"Kami memang sudah dipecat, tetapi sampai bertahun-tahun belum terima surat pemecatan,"kata Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra, Ngadiyono Minggu (27/10/2024).
Mantan Wakil Ketua DPRD Gunungkidul 2009-2014 ini mengatakan sampai saat ini, surat pemecatan dari pusat kepada dirinya dan kader lain ternyata sama sekali belum ada. Meski berbeda sikap dengan sikap resmi partai Gerindra, namun apapun bentuknya kader militan Partai Gerindra tetap menghormati keputusan partai Gerindra saat ini.
Baca Juga: Tunggu Kajian Goa di Gunungkidul, Pemda DIY Tunda Pembangunan JJLS
Apalagi, pihaknya juga telah berjuang memenangkan Prabowo Subiyanto menjadi presiden. Sehingga pihaknya juga merasa tetap memiliki hak untuk membawa nama Partai Gerindra dalam dukungan terhadap Sunaryanta yang berbeda dengan sikap resmi Partainya.
"Kita bersikap sama Pilkada sebelumnya. Kita dukung pak Sunaryanta untuk melanjutkan pembangunan yang sudah ada," tutur dia.
Menurutnya, Sunaryanta telah berhasil membawa Gunungkidul lebih maju meskipun menjabat bupati hanya 3,5 tahun. Dan itupun terhambat dengan Covid19. Dia memandang Sunaryanta sudah meletakkan pondasi-pondasi pembangunan lebih baik lagi.
Baginya, yang dapat melanjutkan pondasi tersebut adalah siapa yang membuatnya. Oleh karenanya, Sunaryantalah yang bisa melanjutkan pondasi pembangunan saat ini agar sesuai dengan tujuan. Itulah alasan mengapa dia dan kader-kader Partai Gerindra lainnya mendukung Sunaryanta-Ardi.
" partai kami mengklaim ada surat rekomendasi untuk pasangan nomor urut 2, tetapi sebenarnya dinamika internal sangat berbeda. Makanya kami dukung pak Sunaryanta-Ardi," ujarnya.
Baca Juga: Skandal Tanah Kas Desa di Gunungkidul: Lurah Jadi Tersangka, Kejari Buru Pelaku Lain
Karena mendukung Sunaryanta maka dia berpesan nanti jika Sunaryanta terpilih kembali maka ke depan harus fokus untuk bisa membangun jalan-jalan rusak saja dan tidak perlu memikirkan yang lain seperti penciptaan lapangan kerja atau program kerja lainnya. Karena sejatinya membuka lapangan kerja di Gunungkidul tidak bisa dilakukan karena berbagai keterbatasan.
"Saya hanya minta kepada Bupati nanti kalau untuk pengurusan kartu kuning itu digratiskan,"pesannya.
Dia menambahkan, cara pemilihan calon wakil bupati yang dilakukan oleh Sunaryanta dengan memilih sosok Mahmud Ardi Widanta cukup cerdas. Karena orangtua Mahmud Ardi adalah jajaran pengurus pusat PAN dan kini duduk di gedung DPR RI. Nantinya jika Gunungkidul kekurangan anggaran maka dapat meminta bantuan DPR RI.
Di tempat yang sama, Koordinator Deklarasi, Mayor (Purn) Marsimin menambahkan ratusan orang yang hadir pada deklarasi dukungan ini berasal dari berbagai komunitas. Pihaknya menyatakan dukungan karena menilai sosok Sunaryanta telah berhasil membawa Gunungkidul lebih maju.
Mereka yang hadir di antaranya adalah komunitas mantan lurah, komunitas Lurah, komunitas organda, komunitas penggali kubur, komunitas sholawatan, komunitas pedagang Taman Kesatrian, komunitas juru kunci, komunitas tabung gas, komunitas PPIR, komunitas anggota istri-istri purnawirawan yang sudah meninggal, komunitas pasar malam, komunitas mantan dukuh, komunitas reparasi HP dan komunitas HP miring.
"Kemudian ada ormas FKJR dan Joxzin. Dan ini semua tersebar di seluruh pelosok Gunungkidul. Kami yakin pak Sunaryanta terpilih kembali,"tambahnya.
Calon bupati nomor urut 3, Sunaryanta mengaku berterimakasih dengan dukungan tersebut. Dia menegaskan di dalam perjalanan banyak hal yang harus mereka konsultasikan dan komunikasikan dengan tim-tim pemenangan nomor urut 03. Karena tim pemenang 03 ini sangat besar.
"sangat besar dari NU-nya, dari Muhammadiyahnya kemudian juga dari relawan yang kita bentuk dan saat sekarang sudah berada di tingkat pendusunan. kita sangat besar. Nanti pasti kita akan bersinergi dengan kekuatan-kekuatan itu,"tegasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Sadar Politik, Perkumpulan Remaja Masjid Blora Sepakat Kawal Kecurangan Pilkada Jateng 2024
-
Malu-Malu, Ridwan Kamil Pakai Jersey Persija saat Blusukan di Kampung Bayam
-
Bentrok dengan Jadwal di Jawa Tengah, RK Sebut Jokowi Belum Tentu Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta
-
Dukung Pramono-Rano, Anies Titip Pesan Serangan Fajar: Ini 3 Hal yang Perlu Diingat
-
Ada Pengajian Taubat Nasuha hingga Sufi Muda, Kejagung Identifikasi Aliran Berbahaya Jelang Pilkada
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan