SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kulon Progo, terus berinovasi dalam pengembangan desain batik guna menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan sekaligus menyesuaikan dengan tren pasar saat ini.
Kepala Bidang Perindustrian Disdagin Kulon Progo, Ade Wahyudiyanto, menyampaikan bahwa inovasi terbaru melibatkan teknik pembuatan cap batik dengan canthing berbahan dasar kertas, yang dikembangkan bersama ahli Tukiran Bhronto Sutejo.
"Hadirnya Tukiran Bhronto Sutejo untuk memberikan pendampingan kepada pelaku industri batik di Kabupaten Kulon Progo tentang tata cara membuat canthing cap batik dari kertas," ujarnya dikutip Senin (28/10/2024).
Program ini mengajak para pelaku industri batik di Kulon Progo untuk mempelajari cara membuat canthing cap dari bahan kertas, yang dinilai lebih terjangkau dibandingkan logam.
Baca Juga: Rumah Produksi Miras Oplosan Digerebek Polisi, Beroperasi Dua Bulan Lewat Online
Menurut Ade, penggunaan kertas karton, termasuk bahan daur ulang, sebagai alternatif canthing cap, menghadirkan solusi inovatif bagi para pengusaha batik di Kulon Progo. Hal ini diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dan membuka lebih banyak peluang kreatif.
Selain itu, Ade menjelaskan bahwa para perajin kini memiliki banyak pilihan motif untuk dituangkan ke dalam cap batik, termasuk motif unik "Sengkalan" yang diambil dari tahun berdirinya Kulon Progo, 1951, dengan nama "Kartika Cakra Aruming Bumi". Motif ini melambangkan harapan agar Kulon Progo tetap harum di tanah air.
"Dengan inovasi canthing cap dari kertas ini, diharapkan muncul desain-desain batik Kulon Progo yang lebih bervariasi dan menarik bagi konsumen," ujar Ade.
Berita Terkait
-
5 Warna Ini Bakal Jadi Tren Baju Lebaran 2025, Masih Ada Sage Green
-
Dari Mobil Bekas Jadi Komponen Listrik: Inilah Cara Kerja Pabrik Daur Ulang Renault di Paris
-
Ketika Seragam Upacara Seharga Yamaha NMAX Turbo: Curhat Istri Anggota DPRD Guncang Medsos
-
Merdeka Copper Gold Melaporkan Kinerja Operasional yang Solid pada Kuartal ke-4 2024
-
Mengenal Tren YONO, Gaya Hidup Minimalis Bukan Medit
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga