SuaraJogja.id - Ketua Umum Indonesian Thyroid Association (InaTA) Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun Sp.PD-KEMD mengatakan masyarakat yang tinggal di lereng gunung memiliki risiko terkena gangguan pada kelenjar tiroid karena makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan yodium rendah.
“Bila kandungan yodium di makan kita kurang, contoh sayuran yang hidupnya di lereng gunung, kandungan yodiumnya rendah, mikronutriennya rendah natrium, kalium, potasium, dan sebagainya,” kata Tjokorda dalam acara konferensi pers penyerahan White Paper Tiroid di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/11/2024).
Tjokorda mengatakan yodium dibutuhkan untuk membentuk hormon tiroksin di kelenjar tiroid. Jika kandungan yodium tidak terpenuhi, pembentukan hormon tidak bekerja sehingga timbul pembengkakan pada kelenjar tiroid.
Ibu hamil yang tinggal di lereng gunung juga harus memperhatikan makanannya dan tidak menghindari sayuran, buah-buahan, telur dan ikan dan cari yang kaya akan yodium. Sementara wanita yang sudah memiliki riwayat tiroid sebaiknya tidak hamil dulu sebelum kebutuhan yodium dalam tubuhnya tercukupi.
“Orang operasi tiroid yang diablasi terutama jangan hamil dulu, harus cukup ya kandungan yodiumnya, karena fetus di dalam kandungan mamanya belum mampu membuat hormon sendiri, karena dia kelenjar gondoknya mungkin belum terbentuk,” kata Tjokorda.
Jika wanita yang memiliki riwayat penyakit tiroid namun hamil dan melahirkan, berpotensi anak yang dilahirkan prematur atau cacat, dan kerugian lainnya adalah anak memiliki IQ yang di bawah rata-rata.
Pada ibu hamil, jika tumor tiroid tidak dioperasi atau tidak minum obat terapi, maka akan muncul gejala lemah, letih, lesu yang berefek pada kehidupannya.
Sehingga Tjokorda menekankan wanita usia subur, ibu hamil dan bayi baru lahir terutama yang tinggal di wilayah gunung wajib melakukan skrining untuk mengetahui risiko kelainan kelenjar tiroid pada bayinya.
Skrining bisa dilakukan secara mandiri dengan meraba leher untuk mendeteksi benjolan, serta melakukan skoring atau penilaian tiroid melalui laman atau aplikasi kesehatan.
“Generasi yang akan lahir dari wanita ibu rumah tangga ini harus cukup yodium supaya yang lahir sehat seperti yang diharapkan,” kata Tjokorda.
Berita Terkait
-
Gangguan Kesehatan Mental Hantui Ibu Hamil di DIY: Minim Dukungan Keluarga hingga Krisis Psikolog
-
Ratusan SPBU di Jogja Sempat Alami Gangguan, Ini Penjelasan Pertamina
-
Cegah Potensi Gangguan, Satpol PP Bantul Batasi Kegiatan Takbir Keliling
-
RSUD Wonosari Siapkan 2 Ruang Isolasi dan 4 Ruang Rawat Inap Untuk Caleg Stres
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas