SuaraJogja.id - Kehamilan seharusnya menjadi momen bahagia bagi setiap keluarga. Namun untuk sang calon ibu, belum tentu kebahagiaan itu dirasakan sepenuhnya.
Penelitian telah menghubungkan bahwa stres yang dialami ibu hamil atau bumil berdampak pada janin yang lahir dengan berat rendah. Risiko fisik lainnya untuk janin termasuk kemungkinan lahir prematur dan yang paling parah bisa menyebabkan keguguran.
Beruntung kecemasan dan stres yang berlebihan itu tidak dirasakan Christi (30) pada saat mengandung sang buah hatinya dua tahun silam. Kini putrinya sudah bertumbuh dengan kondisi yang sehat.
"Stres yang berlebihan sih enggak. Cuma memang ada kekhawatiran," kata warga Sleman tersebut.
Christi menceritakan masa-masa kehamilannya dulu. Sebenarnya, kehamilannya termasuk dalam kategori yang tak direncanakan. Pasalnya ia mengaku belum begitu siap untuk memiliki momongan pada saat itu.
Namun kehendak berkata lain, Christi dan suami justru dikaruniai seorang anak. Ketidaksiapan memiliki anak itu salah satu yang memunculkan ketakutan-ketakutan dalam dirinya.
Mulai dari keraguan saat menjadi seorang ibu bagi anaknya nanti, kekhawatiran terjadi sesuatu yang tak diinginkan kepada sang anak, hingga mempertanyakan diri sendiri terus menerus tentang kesiapannya.
"Aku bingung terus takut nanti bagaimana merawat anakku, gimana kalau terjadi sesuatu saat lahir dan lain-lain. Kepikiran sih tapi karena ini berkah, jadi pasti diterima," tuturnya.
"Kemudian mau tak mau harus mulai memakan makanan bergizi, aku yang awalnya tak suka sayur lalu makan sayur, bukan cuma buat aku tapi juga calon anakku saat itu," imbuhnya.
Baca Juga: Titik Rawan Kecelakaan Jadi Fokus Operasi Zebra Progo 2024 di DIY
Tidak sampai mengubah kesehariannya saat menjalani hari-hari pada saat kehamilan memang. Namun, berbagai kegelisahan itu sempat melintas.
Apalagi kemudian jelang melahirkan bobot janin di perutnya justru menurun. Christi bahkan hingga mencari second opinion ke dokter lain untuk memastikan kesehatan janinnya.
"Sempet panik ketika tinggal beberapa minggu itu malah ada bobot (kandungan) turun, tapi begitu dicek ke dokter lainnya, katanya masih normal. Jadi agak lega," ungkapnya.
Puluhan Bumil Alami Gangguan Kesehatan Mental
Christi merupakan sedikit orang khususnya ibu hamil yang beruntung mampu keluar dari kegelisahan itu. Pasalnya, tak sedikit yang kemudian terjebak dalam kekhawatiran berlebih tersebut.
Seperti yang kemudian tercatat dalam skrining kesehatan jiwa yang dilakukan terhadap setiap ibu hamil yang ada di Kabupaten Bantul. Dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul hingga September 2024 kemarin, ada 80 kasus ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha