SuaraJogja.id - Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, meminta para penambang dan pengelola wisata jip di lereng Gunung Merapi untuk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir lahar. Hal ini mengingat cuaca yang sudah mulai sering hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Disampaikan Bambang, bahwa kondisi cuaca di Gunung Merapi saat ini sudah cukup tinggi. Meskipun memang curah hujan di sekitar lereng Merapi saat ini masih relatif rendah yakni sekitar 23 hingga 25 mm per jam.
Namun jika terjadi hujan dengan intensitas lebih tinggi dalaml hal ini di atas 50 mm per jam maka potensi terjadinya lahar dingin dan banjir lahar bisa meningkat.
"Hujan deras yang terjadi di puncak Merapi bisa berdampak pada lereng bawah, meskipun di kawasan bawah tampak tidak hujan. Untuk itu, saya mengingatkan para penambang dan pengelola wisata untuk selalu waspada. Potensi terjadinya lahar dingin tetap ada," kata Bambang saat dihubungi, Rabu (6/11/2024).
Baca Juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Luncurkan 5 Kali Awan Panas dan Ratusan Guguran Lava
BPBD Sleman bersama komunitas relawan dan pengelola wisata terus memantau situasi cuaca dan kondisi Gunung Merapi. Menurut Bambang, selain mengandalkan informasi cuaca dari BMKG, mereka juga dapat memanfaatkan komunikasi radio dan sistem peringatan dini.
Hal itu untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat terkait perkembangan terkini potensi bencana yang ada. Sehingga dampak bencana di lereng Gunung Merapi bisa diminimalisir.
"Teman-teman pengelola wisata lava tour dan paguyuban penambang harus selalu memantau prakiraan cuaca," ucapnya.
Bambang memastikan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) yang ada di lereng Merapi dipastikan berfungsi seluruhnya. Tercatat ada 33 EWS yang tersebar untuk memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai potensi bencana seperti lahar dingin, awan panas, atau aktivitas vulkanik lainnya.
"Semua EWS kita bunyikan saat 17 Agustus kemarin, hanya satu yang tidak berbunyi karena korsleting. Ini menunjukkan bahwa sistem peringatan dini yang ada sudah berjalan dengan baik dan siap digunakan kapan saja," ujarnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 1.300 Meter, Kubah Lava Berubah Bentuk
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Berita Terkait
-
Lumpuhkan Aktivitas Warga Secara Total, Apa Penyebab Banjir Bekasi?
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Banjir Masih Rendam 11 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakarta, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja