SuaraJogja.id - Sejumlah ruas jalan di Yogyakarta selama beberapa hari terakhir tergenang air yang cukup tinggi dalam saat hujan turun cukup deras. Bahkan dalam beberapa unggahan di sosial media (sosmed), pengendera motor dan mobil mengalami kesulitan saat melewati ruas jalan di ringroad akibat genangan air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Subarja di Yogyakarta, Rabu (6/11/2024) mengungkapkan, genangan tersebut terjadi karena sampah yang menyumbat kelancaran aliran air. Apalagi penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Piyungan, mengakibatkan penumpukan sampah di berbagai lokasi secara masif, terutama di awal musim hujan.
Persoalan tersebut diperparah dengan terbatasnya tempat pembuangan sampah. Akibatnya saluran air seringkali menjadi tempat pembuangan sampah sementara.
"Sampah yang menumpuk di saluran irigasi terutama di wilayah Banguntapan menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami," tandasnya.
Baca Juga: Viral Sampah di Depo Kotabaru Menumpuk Tinggi hingga Meluber ke Jalan, Diperkirakan Capai 30 Ton
Karenanya DPUPESDM DIY pun menerjunkan tim khusus untuk membersihkan saluran air yang berpotensi banjir memasuki musim penghujan di awal November 2024 ini dengan sistem drainase. Pemantauan dan pemeliharaan secara rutin pada sejumlah titik yang rawan.
"Jika memungkinkan, sampah yang terkumpul akan dibuang ke tempat pembuangan sementara. Namun, jika tidak memungkinkan, sampah akan dimasukkan ke dalam karung plastik dan dibawa ke depo," paparnya.
Menurut Subarja, tercatat ada sejumlah ruas jalan yang tergenang saat hujan deras. Diantaranya di perempatan Barek, Sleman serta di Ngestiharjo, Bantul.
Selain itu, beberapa ruas jalan nasional juga terdampak saat hujan deras turun. Diantaranya saluran air di kawasan JEC (Jogja Expo Center), sekitar Universitas Ahmad Dahlan (UAD), serta sejumlah titik lainnya.
Karenanya pengawasan drainase juga dilakukan. Sebab ruas jalan nasional berfungsi cukup krusial sebagai jalur utama yang sering dilalui kendaraan.
Baca Juga: Potensi Lahar Dingin dari Puncak Merapi Tinggi, Penambang dan Jip Wisata Diminta Waspada
"Terutama di sekitar UAD, drainase yang melintasi jalan memiliki dimensi yang kurang lebar. Padahal, sudah ada rencana untuk memperlebar, tapi masih dalam tahap usulan. Kami membuat saluran air di kawasan UAD itu untuk dialirkan ke sisi utaranya yang terdapat Kali Tekik sehingga mampu membuat aliran air lebih lancar," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sampoerna dan Waste4Change Daur Ulang Hampir 3 Ton Sampah pada 2024
-
Vanessa Zee Menghidupkan 'Sesuatu di Jogja' dengan Gaya Berbeda
-
Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja
-
PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Promosi ke Liga 1 Musim Depan
-
UNY Tambah Prodi Baru di SNBP 2025, Cek Kuota dan Persyaratannya
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga