Sementara itu Dika, seorang rekannya juga merupakan penikmat film. Ia mengaku menggemari nonton film horor, tidak terbatas horor buatan sineas Indonesia tapi juga dari berbagai negara.
Horor penuh darah dengan suasana mencekam adalah genre film favoritnya. Namun ketika berbicara film horor Indonesia, dia cenderung pemilih.
"Pilih-pilih sih kalau horor Indo, kalau emang cukup menjanjikan dari trailer atau sutradara dan para pemainnya, pasti dicoba sih, walaupun ya bukan jaminan oke juga dari kualitas," ucap Dika.
Menurutnya film horor memiliki kesan tersendiri, genre itu menyentuh beberapa emosi paling mendasar tiap orang yakni ketakutan dan ketegangan.
"Horor sering kali menantang persepsi kita tentang realitas, membuat kita mempertanyakan apa yang mungkin atau apa yang mengintai di tempat yang tidak diketahui, ngomonginnya aja udah seru kan," ungkapnya.
Ditambah lagi, jika memang didukung dengan eksekusi yang mumpuni dan baik tentu mampu menciptakan suasana yang meresahkan, hingga visual yang mengganggu.
"Dari situ ada pengalaman yang intens dan mendebarkan. Ini tuh genre yang menyenangkan, ada banyak kejutannya, dan saya menganggap ketidakpastian itu mengasyikkan, kalau memang bagus, mau horor terus juga gapapa sih," tandasnya.
Jogja Langganan Film Horor
Disamping menjadi pangsa pasar para penikmat film, Jogja nyatanya juga jadi jujugan para sineas untuk memproduksi film. Diantara sekian banyak produksi film yang ada di Jogja, dalam beberapa waktu terakhir didominasi produksi film horor.
Baca Juga: Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata DIY Iwan Pramana menyebut berdasar produksi film yang masuk atau setidaknya termonitor oleh Dispar DIY, saat ini memang masih didominasi produksi film horor. Hal ini diketahui dari sejumlah tim produksi yang meminta semacam rekomendasi perizinan pada lokasi-lokasi tertentu di Jogja.
Dia mengaku belum ada angka pasti terkait dengan itu, namun dari dua film saja yang akan diproduksi akhir tahun ini di Jogja, salah satunya horor.
"Kalau ini kemarin saya lihat horor ya (yang mendominasi syuting di Jogja). Mungkin lagi tren ya film-film Indonesia dan tetap mengambil suasana-suasana pedesaan, dan mungkin Jogja jadi representatif yang baik untuk itu," kata Iwan.
Plunyon Ketiban Berkah
Jadi langganan tempat produksi film terutama film horor, sepertinya jadi berkah tersendiri bagi dunia pariwisata Jogja.
Hal itu setidaknya bisa dilihat dari destinasi wisata alam Plunyon, Kali Kuning yang terletak di kawasan lereng Merapi, Sleman.
Berita Terkait
-
Bermain di Film Horor Bertajuk Tebusan Dosa, Happy Salma Mengaku Sempat Merasa Dihantui
-
Ikatan Keluarga Gunungkidul Gandeng Sutradara Kenamaan Produksi Film Horor Bertajuk Darah Pemuja Setan
-
4 Film Horor Indonesia Buat Nonton saat Tahun Baru 2023
-
Acara Pernikahan Ini Pakai Tenda Merah Mirip Film Horor, Bikin Fotografer Menangis
-
Inang, Cara Naysila Mirdad Move On dari Sinetron ke Film Horor
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat