“Program Ini untuk memberi jaminan bagi petani saat ada situasi tidak menentu. Kan petani kadang takut mau tanam lagi kalau sebelumnya gagal,” imbuh Calon Bupati Sleman itu.
Beberapa program lain yang dibahas adalah “Program Sleman Dalane Alus lan Padang”. Dalam hal ini, Danang Maharsa menegaskan bahwa jalan yang selama ini belum mendapat penerangan yang baik, akan menjadi prioritas. Termasuk juga menjadi prioritas perbaikan jika ada jalan-jalan yang masih rusak.
Klitih akan diamankan
Dalam momen ngobrol santai itu, Pambudi, warga asli Sleman lantas mengadukan keresahannya tentang persoalan klitih kepada Harda-Danang.
“Kami khawatir ini mengancam keamanan warga Sleman. Bagaimana sistem yang akan dilakukan nanti agar tidak berulang?” Begitu pertanyaan yang Pambudi layangkan pada Harda-Danang.
“Klitih dipengaruhi juga oleh pendidikan. Pertama, kami akan mengevaluasi kurikulum yang sudah ada, mengingat masih ada anak-anak yang melakukan. Kemudian, berkaitan dari hasil evaluasi, jangan ada waktu siswa atau anak muda yang terbuang percuma. Kita perlu memperbanyak ruang kreativitas untuk anak-anak kita.” Tanggap, Harda Kiswaya memberi jawaban demikian.
Harda mencontohkan apa yang terjadi di Kelurahan Sinduharjo. Di sana ada ruang kewirausahaan sebagai media mengekspresikan hobi bagi anak-anak muda. Dengan begitu, energi anak-anak muda lebih banyak tersalur ke sana alih-alih ke jalanan.
“Perbanyak juga ruang belajar di ruang terbuka untuk dimanfaatkan. Orang tua juga akan kami ajak untuk berperan karena masalah ini juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Perhatian betul-betul diperlukan,” tambah Calon Bupati Sleman tersebut.
Lebih lanjut, patroli dari aparat akan benar-benar digiatkan demi mengurangi potensi kejahatan klitik.
Baca Juga: Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
Menurut Harda dan Danang, program “Sleman Dalane Alus lan Padang” sebelumnya juga punya manfaat bagi pencegahan klitih. Setelah menambah penerangan, Harda dan Danang akan memasang dan menambah CCTV untuk memantau dan mempersempit gerak para pelaku klitih.
“Kreativitas anak muda itu perlu disalurkan. Kami ingin memberikan ruang agar kreativitas mereka tersalurkan. Kami akan menambah ruang-ruang itu bagi anak muda.” Sementara begitu lah solusi lain dari Danang Harsa, menutup ngobrol santai hari itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Dari Keresahan Jadi Daya Tarik: Yogyakarta bakal Arahkan Pengamen Malioboro Jadi Aset Budaya
-
Link DANA Kaget Aktif, Buruan Klaim Saldo Gratis Sebelum Kehabisan di Sini
-
Korupsi Dana Hibah Pariwisata: Kejari Buka Peluang Tersangka Baru, Siapa Menyusul Sri Purnomo?
-
Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
-
Modus Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo: Perbup jadi Celah Penyimpangan Dana Hibah Pariwisata