SuaraJogja.id - Dua orang warga Sragen, Jawa Tengah berinisial DA (33) dan T (48) diamankan polisi. Mereka ditangkap setelah menjalankan aksi pengoplosan gas elpiji bersubsidi.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menuturkan kasus terbongkar setelah polisi mendapat laporan masyarakat di wilayah Nogotirto, Gamping, Sleman. Warga resah usai setiap hari mencium bau gas di lingkungannya.
"Dari laporan itu kita berhasil mengungkap penyalahgunaan tabung elpiji subsidi 3 kg," kata Adrian, saat rilis di Mapolresta Sleman, Rabu (20/11/2024).
Adrian menjelaskan dua pelaku itu melakukan pengoplosan gas elpiji subsidi 3 kg tersebut untuk dijadikan 12 kg. Mereka membeli gas 3 kg bersubsidi itu dari toko kelontong dari harga Rp24-26 ribu per tabung.
Baca Juga: Dada Tertebas Parang, Agen Travel yang Dianiaya di Jambusari masih Dirawat di Rumah Sakit
"Dari tabung 3 kg ini digabung ke tabung 12 kg yang non subsidi dengan perbandingan 3-4 tabung 3 kg dimasukkan ke tabung 12 kg. Jadi tidak ada takaran, semasuknya kalau cukup dimasukkan," ujar dia.
Setelah melakukan pengoplosan, gas 12 kg itu diedarkan ke sejumlah rumah makan yang sudah menjadi langganan. Dari penjualan itu, Adrian menyebut keuntungan bisa diraup hingga 100 persen.
"Hasil penjualan tabung 12 kg itu dia jual seharga Rp205 ribu. Jadi kalau bisa kita artikan keuntungan 100 persen. Modal sekitar Rp96 ribu, dia jual Rp205 ribu," ungkapnya
Disampaikan Adrian, aksi curang ini diotaki oleh tersangka DA. Pasalnya, DA punya pengalaman karena pernah bekerja di SPBE di Bali.
Berdasarkan rangkaian pemeriksaan, kedua pelaku sudah lebih kurang tiga bulan melakukan pengoplosan gas elpiji bersubsidi. Bahkan cuan yang didapat para pelaku per hari pun cukup menggiurkan.
"Keterangan dari para pelaku, yang bersangkutan sudah melakukan aktivitas jual beli penyalahgunaan elpiji subsidi ini selama 3 bulan, adapun keuntungan bersih setiap hari Rp1,5 juta," tuturnya.
Selain menangkap dua pelaku, polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya 39 tabung gas elpiji 3 kg, 15 tabung gas elpiji 12 kg, dan 7 tabung gas elpiji 5,5 kg.
Atas aksinya kedua pelaku diancam dengan Pasal 55 UU 22 tahun 2001 tentang minyak gas dan bumi, sebagaimana telah diubah dengan Pasal 40 angka 9 Undang-undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Dengan ancaman paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp60 miliar.
Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Bawaslu Sleman Masih Temukan Hoaks dan Kampanye Ilegal
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game Terbaik Juni 2025
-
Ekonom AS Sarankan RI Terapkan Tarif Flat Tax, Langsung Ditolak Sri Mulyani
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
Terkini
-
Tak Sekadar Lari, Mandiri Jogja Marathon 2025 Beri Diskon di Pameran UMKM hingga Undian ke Berlin
-
4 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan, Disanksi Bersihkan Objek Wisata Alam Selama 3 Bulan
-
Penggusuran di Lempuyangan: Warga Memohon KAI Izinkan Rayakan Agustusan Terakhir di Rumah Mereka
-
Luncurkan SINAR Sleman, Inovasi Digital Pemkab agar Warga Bisa Kontrol Pembangunan Daerah
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?