"Mereka itu pesan ke seniman sebelah, tetapi hasilnya kurang maksimal sehingga mereka datang ke Sultan Desain," ungkapnya.
Setelah itu, kedua belah pihak langsung melakukan negosiasi dan sepakat bekerjasama. Pihak Sultan Desain diminta untuk mengimplementasikan ide dari La Grande terkait dengan koreo yang bakal mereka tampilkan dalam pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Jepang di Gelora Bung Karno 15 November 2024 kemarin.
Pihak La Grande lantas mengeluarkan ide mereka yaitu 'Godzila vs Gundala' yang tentu memliki filosofi tersendiri dengan keadaan yang sebenarnya. Menurutnya, La Grande Indonesia justru mengambil tokoh Gundala Putra Petir bukan Gatotkaca, atau superhero lain di Indonesia karena ternyata warna jersey yang dikenakan timnas Indonesia yaitu warna merah.
"Superhero lokal yang warnanya merah itu kayaknya hanya Gundala. Ya diambilah Gundala," tambahnya.
Di sisi lain, La Grande Indonesia menginginkan karakter Godzilla bukan Naruto ataupun superhero lain untuk menggambarkan Timnas Jepang, karena Godzilla adalah monster fiksi atau raja dari monster yang tentunya berukuran besar. Dua karakter ini sangat cocok menggambarkan situasi timnas kedua negara itu.
Karakter Godzila sangat cocok dengan Timnas Jepang yang kini berada di posisi 15 peringkat FIFA. Sementara Indonesia hanya berada di peringkat 130 dunia. Gundala bisa menggambarkan sosok superhero biasa yang bakal melawan raja monster sepakbola di Asia, Jepang.
Aru mengaku, untuk membuat ilustrasi dan menggambar karakter 'Godzila vs Gundala' ini selama 9-10 hari. Di mana 2 hari untuk proses sketsa dan kemudian 7-8 hari untuk detailing. Sultan Desain memang membutuhkan waktu 9-10 hari untuk membuat ilustrasi digitalnya, hanya saja untuk pengaplikasikan koreo di lapangan yang besar itu dilakukan oleh pihak La Grande.
"Sebelum diterima ya ada beberapa perbaikan. Sempat melalui dua kali revisi. dari segi konsep Gundala itu walaupaun kecil masih bisa terlihat Highlight gitu,"jelas dia.
Aru mengaku sangat bangga karyanya bisa dipakai untuk pertandingan yang sangat besar tersebut. Bahkan apa yang ada saat ini, jauh melebih ekspektasinya selama ini karena telah membuat karya besar yang betul-betul menjadi sorotan di beberapa negara bahkan organisasi olahraga terbesar di dunia. Selain itu, FIFA pun ikut mengapresiasi karya mereka.
Dan dampaknya langsung dia rasakan sendiri karena usai laga Timnas tersebut, banyak pihak yang menghubunginya baik hanya sekedar untuk wawancara ataupun menanyakan harga ketika menggunakan jasanya. Bahkan tak sedikit yang ingin berkolaborasi membuat karya dengan dirinya.
Baca Juga: Buntut Sidak Menteri LHK, Sultan Panggil Pj Wali Kota Jogja, 3 Cawalkot Adu Strategi Tangani Sampah
"Itu banyak sehingga DM [direct massage]-nya di sini setelah euforia, DM kita juga pecah. kita jadi takut membuka DM," kata dia.
Dia mengaku terharu dengan sambutan luar biasa terhadap karyanya tersebut. Bahkan dia bertekad, meskipun awalnya ada kesepakatan profesional antara La Grande Indonesia dengan Sultan Desain yaitu dengan membayar sejumlah nominal ke Sultan Desain, namun ke depan dia bertekad akan menggratiskannya.
Aru menjelaskan, untuk La Grande ataupun Ultras Indonesia yang ingin menggunakan jasanya untuk koreo, ilustrasi ataupun desain merchandise maka akan dia bebaskan biayanya alias gratis. Hal tersebut sebagai bentuk sumbangsihnya untuk negeri ini sama seperti para pejuang kemerdekaan.
"Saya terharu dengan teman-teman yang mengaplikasikannya di lapangan, di mana mereka menarik tali dengan bersama-sama. Bahkan yang mural itu ada yang tidur di lapangan. Saya terharu, jadi ke depan insyallah akan saya gratiskan. Meskipun sebelumnya La Grande Indonesia membayar dengan nominal untuk karya saya. Ini sumbangsih saya mengisi kemerdekaan tanah air," tegasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin