Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 02 Desember 2024 | 11:53 WIB
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agung Yulianta. ANTARA/Sutarmi

SuaraJogja.id - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) per 31 Oktober 2024 mencapai Rp4,68 triliun, yang diterima 86.500 debitur.

Kepala Kanwil DJPb DIY Agung Yulianta di Sleman, DIY, Senin, mengatakan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul mendominasi penyaluran KUR DIY sampai dengan akhir Oktober 2024.

"Hal ini sejalan dengan jumlah UMKM terbanyak berada pada dua wilayah tersebut," katanya.

Pemerintah memberikan dukungan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia untuk berkembang.

Baca Juga: Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?

Salah satu bentuk dukungannya yaitu hadir dalam bentuk subsidi bunga penyaluran KUR dan pembiayaan ultra mikro (UMi).

Ia mengatakan sampai dengan 31 Oktober 2024, penyaluran KUR di Kabupaten Sleman sebesar Rp1,46 triliun kepada 23.999 debitur. Sedangkan, penyaluran KUR pada Kabupaten Bantul sebesar Rp1,28 triliun kepada 23.269 debitur.

Berdasarkan sektor, perdagangan besar dan eceran masih mendominasi penyaluran sampai dengan akhir Oktober 2024 dengan penyaluran KUR sebesar Rp1,79 triliun atau 38,23 persen dari total penyaluran KUR di DIY.

"Kemudian, disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan penyaluran sebesar Rp1,03 triliun atau 21,93 persen," katanya.

Berkaitan dengan penyaluran UMi, kata Agung, realisasi penyaluran UMi sampai dengan 31 Oktober 2024 telah mencapai Rp50,85 miliar. Jumlah itu telah disalurkan kepada 11.992 debitur.

Baca Juga: Pilkada di DIY Lancar, Tapi Sleman Diwarnai Bagi-Bagi Uang Saat Pencoblosan

"Berdasarkan per wilayah kota/kabupaten, penyaluran UMi terbesar terdapat pada Kabupaten Bantul, yang tersalur Rp16,63 miliar kepada 3.736 debitur," katanya.

Load More