Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 04 Desember 2024 | 14:51 WIB
Kolase foto Agus Salim dan Gus Miftah. [Instagram]

SuaraJogja.id - Bulan-bulan menjelang akhir tahun 2024 tampaknya menjadi panggung bagi sosok Gus.

Sebutan Gus yang dimaksud tak hanya merujuk pada sosok terhormat macam tokoh yang diberkahi nazab ulama atau kiai, tetapi juga yang kebetulan mempunyai nama berakhiran dengan kata Gus.

Gus yang pertama yaitu Agus Salim atau yang jamak disebut dengan nama Haji Agus Salim.

Kenapa bisa begitu? Tepat di bulan November ini menjadi momentum peringatan 70 tahun sejak kepergian tokoh pejuang, jurnalis dan diplomat ulung tersebut.

Baca Juga: Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul

Sebagai pengetahuan, Haji Agus Salim mangkat pada 4 November 1954 silam. Sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pemikirannya, pada akhir bulan kemarin diluncurkan buku biografi bertajuk Haji Agus Salim: The Grand Old Man bertempat di Kampus Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Sayangnya, peluncuran buku biografi sosok besar itu jauh dari hingar bingar. Sepertinya nama salah satu pendiri Muhammadiyah itu kalah tenar dibanding Agus Salim yang lain.

Yap, Agus Salim yang dimaksud tentu saja yang belakangan ini tengah hangat jadi sorotan publik.

Pemilik nama lengkap Muhammad Agus Salim itu merupakan korban penyiraman air keras yang setelah viral kisahnya kemudian mengetuk banyak simpati masyarakat.

Salah satunya datang dari sosok Pratiwi Noviyanthi yang melalui yayasan miliknya menggalan donasi untuk pengobatan Agus Salim.

Baca Juga: Apes, Gara-gara Anjing, 2 Motor dan 2 Mobil Tabrakan Beruntun di Bantul

Namun urusan donasi itu belakangan justru jadi polemik. Hal itu bermula dari Novi sapaan Pratiwi yang mencurigai bahwa uang donasi sebesar Rp1,5 miliar yang diberikan disalahgunakan oleh Agus.

Dimana uang tersebut tidak digunakan semestinya guna pengobatan, melainkan untuk kebutuhan pribadi keluarganya.

Tudingan itu kemudian menyita perhatian publik hingga Agus Salim dihujani kritik.

Merasa tak terima dengan perlakuan yang didapat, Agus Salim kemudian melaporkan Novi atas tuduhan pencemaran nama baik.

Polemik itu di kemudian hari bergulir liar hingga menyeret sejumlah public figure. Mediasi bahkan sempat dilakukan sebanyak dua kali antarkedua belah pihak yang berseteru.

Namun hingga kini urung ada titik temu. Bahkan, atas kegaduhan itu Kementerian Sosial pun ikut cawe-cawe.

Load More