SuaraJogja.id - Sektor pajak jasa pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan sumbangan senilai Rp340,56 miliar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sleman terhitung hingga 30 November 2024.
"Dari jumlah tersebut, Pajak Restoran memberikan sumbangan terbesar dalam perolehan pendapatan asli daerah, yakni senilai Rp167,50 miliar atau setara dengan 49,24 persen dari total pajak," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Kamis.
Menurut dia, Pajak Hotel menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua dengan nilai capaian sebesar Rp152,80 miliar lebih atau setara dengan 44,92 persen dari total pajak.
"Kemudian Pajak Hiburan sebesar Rp19,86 miliar lebih atau 5,84 persen, Retribusi sebesar Rp4,70 miliar lebih dan pendapatan lain yang sah, sebesar Rp1,12 miliar," katanya.
Ia mengatakan dari capaian tersebut, penerimaan dari pajak berkontribusi sebesar 98,40 persen dan sisanya berasal dari retribusi sebesar 1,36 persen dan pendapatan lain yang sah sebesar 0,32 persen.
"Jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama pada 2023 yang mencapai sebesar Rp314,84 miliar maka terdapat kenaikan sebesar 8,04 persen," katanya.
Ishadi mengatakan sedangkan untuk belanja wisatawan di Kabupaten Sleman rata-rata besaran belanja wisatawan nusantara adalah sebesar Rp1,53 juta lebih per kunjungan
"Data belanja wisatawan tersebut mengacu pada hasil kajian CV Bulaksumur Konsultan Indonesia. Bila dibandingkan dengan rata-rata besaran belanja wisatawan nusantara pada 2023 yang sebesar Rp1,37 juta, maka terdapat peningkatan sebesar 111,9 persen," katanya.
Ia mengatakan empat komponen terbesar dalam belanja wisatawan nusantara di Kabupaten Sleman adalah akomodasi sebesar 32,86 persen, makan dan minum 17,4 persen, pembelian oleh-oleh 15,41 persen, dan tiket masuk objek wisata 8,27 persen.
Baca Juga: Imigrasi dan Kemenkum DIY Tindak WNA Asal Maroko karena Overstay
"Bila dilihat dari kelompok umur wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Sleman, maka kelompok umur antara 55–64 tahun menjadi kelompok umur dengan rata-rata belanja wisatawan tertinggi di Kabupaten Sleman sebesar Rp1,61 juta per kunjungannya. Kemudian kelompok umur antara 35–44 tahun menjadi kelompok umur dengan rata-rata belanja wisatawan terendah sebesar Rp1,14 juta per kunjungannya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Duh! 17 Ribu Lebih Titik Kebutuhan Penerangan Jalan di Sleman, Baru Setengahnya yang Standar
-
Peduli Satwa Dilindungi, Bocah Sleman Serahkan Trenggiling Temuan ke BKSDA Yogyakarta
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal