SuaraJogja.id - Jip wisata lava tour Merapi di Sleman mengalami peningkatan kunjungan wisatan cukup signifikan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Sejauh ini rata-rata kunjungan wisatawan mencapai 16 ribu per hari.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi, Dardiri, menuturkan wisata minat khusus ini mengalami peningkatan kunjungan tiap tahunnya. Khusus pada libur Nataru kali ini, peningkatan mencapai 5-10 persen.
"Makin tahun itu makin rame, ada lah peningkatan 5-10 persen," ucap Dardiri, saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).
Peningkatan kunjungan itu sebenarnya sudah dirasakan sejak beberapa bulan lalu. Dardiri bilang, sejak Oktober hingga akhir tahun ini tren kunjungan wisata semakin meningkat.
"Sudah terlihat sebetulnya dari Oktober itu dah ramai rombongan-rombongan. Nah kalau saat itu anak-anak sekolah banyak, setelah itu mulai keluarga-keluarga tapi juga masih ada beberapa anak-anak sekolah rombongan," kata dia.
"Ada sih peningkat [saat libur Natal] ya minat khusus itu sekitar di atas 16 ribu pengunjung rata-rata," imbuhnya.
Pada musim libur Nataru kali ini pihaknya menurunkan setidaknya 1.500 armada jip. Dardiri memastikan seluruh armada jip yang beroperasi sudah dilakukan ram check atau pengecekan kelaikan untuk bisa jalan.
"Kalau enggak layak ya dikasih stiker merah apabila sudah dibenahi kekurangan baru boleh jalan. Kita juga beri edukasi tentang pemandunya, jadi dari tim internal pun juga ada bahwa pengawasan di lapangan maupun di masing-masing base camp," ujarnya.
Musim hujan yang masih cukup sering mengguyur lereng Merapi, kata Dardiri tidak berpengaruh kepada tingkat kunjungan. Justru dia bilang tak sedikit dari wisatawan yang ingin merasakan sensasi menerjang hujan dengan jip.
Baca Juga: Mau Naik Jip di Breksi & Kaliurang Saat Nataru? Pastikan Ada Stiker Ini
"Enggak ada [pengaruh musim hujan] malah makin banyak, kita kan sediakan juga terpal penutup itu, kadang-kadang malah pada enggak mau, pakai mantol kebanyakan. Malah pengen hujan-hujanan," kata dia
"Jadi berkah untuk semua karena kita itu juga meliputi sampai yang jual mantol, kacamata, topi, kaos, kan itu juga tidak hanya warga lokal, melainkan ada dari kota jogja sendiri, di malioboro itu juga ada, dari muntilan borobudur ya berbagi lah," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik