SuaraJogja.id - Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) menggelar aksi menolak kenaikan PPN 12 persen. Mereka khawatir kenaikan PPN 12 persen bakal memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang lebih besar.
Dani Eko Wiyono dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) menuturkan bahwa aksi kali ini diikuti oleh elemen emak-emak, PKL, UMKM, buruh hingga mahasiswa. Massa yang terdiri dari ratusan orang itu menggelar aksinya di Kantor Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Agar PPN tidak naik kalau bisa turunkan menjadi 5 persen, 8 persen ke bawah pokoknya," kata Dani ditemui di sela aksi, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kanwil DIY, Selasa (31/12/2024).
Disampaikan Dani, kenaikan PPN 12 itu berpotensi besar memicu terjadinya PHK. Apalagi sebelum diumumkan kenaikan pajak itu, gelombang PHK sudah mulai berlangsung.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Produksi Sampah Selama Libur Nataru, TPA Piyungan Kembali Dibuka
"Kalau saya prediksi bisa diangka 500 ribuan ke atas, itu se Indonesia. Ini kalau pajak naik pasti semua akan naik," ujarnya.
Ancaman PHK juga mengintai buruh dan pekerja di Yogyakarta.
"Saya prediksi akan banyak mungkin bisa sampai 10 ribu, yang tercatat ya. Sekarang sekitar 3 ribuan kalau diterapkan (PPN 12 persen) bisa 10 ribu," tandasnya.
Dani meyakini jika pemerintah berpihak pada rakyat maka kenaikan PPN 12 persen itu bakal dibatalkan. Namun jika sebaliknya maka pajak akan terus naik dan rakyat yang menjadi korban kebijakan itu.
"Kalau rezim ini berpihak pada rakyatnya pasti dia akan membatalkan. Pokoknya membatalkan dulu lah. Jadi membatalkan kenaikan baru kita pikirkan untuk menurunkan pajak," tegasnya.
Baca Juga: Ketua Komisi VII Pertanyakan Sikap PDIP Soal PPN 12 Persen: Tidak Konsisten
Berita Terkait
-
Kecam Pembubaran Paksa Aksi Piknik Melawan, KontraS: Ada Tindakan Berlebihan Oleh Polri
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Cari Vila dengan Private Pool di Yogyakarta? Ini 7 Rekomendasi Terbaik
-
Amnesty Sebut Penolakan Prabowo Jadi Modal Penghapusan Hukuman Mati di Indonesia
-
Dongkol Anak Buah Bubarkan Demonstran Tolak UU TNI di DPR, Pramono Habis-habisan Marahi Satpol PP
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Hampir Tembus Rp2 Juta/Gram
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara