SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Gerjo, Kalurahan Grogol Paliyan, Gunungkidul, tengah dilanda kecemasan setelah kemunculan seekor macan di area ladang penduduk di Glempeng pada 31 Desember 2024. Kejadian ini telah membuat warga takut untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari di ladang, termasuk bertani dan menggembala.
Menurut dukuh Gerjo, Rahmat Agus Priyana, ini bukan kali pertama macan terlihat di wilayah tersebut. Sebelumnya, warga sempat menyaksikan seekor macan mati yang dibawa oleh mobil Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Macan itu memiliki corak cokelat hitam bergaris, setinggi kambing dewasa, dengan kaki yang lebar," kata Agus Minggu (5/1/2025).
Namun, situasi semakin mencemaskan setelah kemunculan empat ekor macan pada malam tahun baru. Di mana ada warga yang tengah mencari rumput bersama dua temannya mengaku terkejut saat melihat hewan liar itu di antara tanaman ladang.
"Kami langsung berhenti dan memilih pulang karena takut," ungkap Anang warga yang menyaksikan itu.
Selain kemunculan fisik, warga juga menemukan jejak kaki yang diduga milik macan di sekitar ladang. Hal ini memperkuat dugaan bahwa satwa liar tersebut masih berkeliaran di kawasan itu.
Akibat kejadian ini, aktivitas warga di ladang Glempeng menjadi terbatas. Sebagai bentuk antisipasi, warga berjaga di area perkampungan dari siang hingga malam untuk mencegah macan memasuki permukiman.
"Langkah ini kami ambil demi keselamatan warga dan hewan peliharaan," jelas Rahmat Agus.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menghubungi BKSDA untuk meminta langkah penanganan lebih lanjut. Dia khawatir jika dibiarkan maka warga semakin ketakutan dan dapat menimbulkan korban.
Baca Juga: Ini Hasil Identifikasi dari BKSDA Yogyakarta Soal Buaya yang Dievakuasi dari Tegalrejo
"Kami berharap mereka segera turun tangan untuk memastikan keselamatan warga sekaligus menjaga kelestarian macan ini," katanya.
Babinkamtibmas Grogol, Aipda Susilo, mengimbau warga untuk tetap waspada dan melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan macan. Namun sampai saat ini belum ada laporan resmi, tetapi pihaknya siap mengambil langkah cepat jika ada laporan dari warga.
Kemunculan macan di kawasan ini memunculkan kekhawatiran akan gangguan ekosistem yang mungkin mendorong satwa liar keluar dari habitat aslinya. BKSDA dan pihak terkait diharapkan dapat segera bertindak untuk menyelesaikan masalah ini tanpa mengorbankan keselamatan warga maupun kelestarian satwa tersebut.
"Kami ingin agar BKSDA segera turun tangan," tambahnya.
Hingga berita ini ditulis, warga masih memilih menghindari ladang Glempeng dan lebih banyak beraktivitas di sekitar perkampungan.
Sementara itu, BKSDA diharapkan dapat segera memberikan penjelasan terkait asal-usul dan penyebab macan-macan tersebut memasuki kawasan permukiman.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?