SuaraJogja.id - DIY menjadi salah satu daerah yang belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski sudah mulai diterapkan secara nasional, Senin (6/1/2025). Hal ini terjadi karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dipilih untuk memulai program ini belum siap.
"Informasinya di lapangan dari disdikpora, dari pihak SPPG belum siap [menyediakan bahan pangan MBG]," papar Koordinator Substansi Hubungan Masyarakat, Biro Umum Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin Sore.
Padahal untuk tingkat SMA/SMK dan SLB, menurut Ditya ada sebanyak 158.166 siswa yang harus dilayani program MBG. Jumlah ini terdiri dari 4.963 siswa SLB di 81 satuan pendidikan, 62.728 siswa SMA di 176 satuan pendidikan dan 90.475 siswa SMK di 207 satuan pendidikan.
Dari jumlah itu, empat sekolah di DIY menjadi pilot project yang di tunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk ikut kick off MBG saat ini. Yakni SMK N 3 Wonosari, SMA Negeri 1 Wonosari, SMA Negeri 2 Sleman dan SMK Muhammadiyah Mlati Sleman.
"Namun dari keterangan disdikpora, belum ada pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah yang jadi pilot project itu," ungkapnya.
Ditya menambahkan, Disdikpora DIY memang tidak mendapatkan kewenangan dalam penyelenggaraan program MBG. Sebab pelaksanaan untuk satuan pendidikan sepenuhnya ditangani oleh BGN.
Lembaga negara ini bekerjasama dengan Institusi TNI di masing-masing kabupaten/kota seperti Kodim dan Koramil. Mereka yang bertindak selaku SPPG.
"Jadi kapan DIY akan melaksanakan MBG, tergantung kesiapan SPPG," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan, Pemda DIY sebenarnya sudah menganggarkan dana sebesar Rp 42 miliar atau 2,5 persen untuk program MBG. Namun karena belum ada petunjuk pelaksanaan (juknas) dan petunjuk teknis (juknis), maka Pemda baru dalam tahap persiapan anggaran tersebut.
Baca Juga: DIY Telat Ikut Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, Ada Apa?
"Kami belum [melaksanakan MBG]. Kami masih dalam tahap persiapan anggaran, yang sudah tertuang dalam APBD 2025. Namun, secara teknis, implementasinya di lapangan belum jelas, termasuk sasaran dan titik-titik pelaksanaan. Kami juga belum mendapatkan informasi pasti mengenai jumlah penerima yang tidak ditangani oleh pusat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri