SuaraJogja.id - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyebut calon jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci pada 2025 sebanyak 364 orang atau lebih sedikit dibandingkan 2024 sebanyak 377 orang.
Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo Wahib Jamil di Kulon Progo, Jumat, mengatakan penurunan calon jamaah haji yang berangkat pada 2025 ini sebabkan jumlah pendaftar tidaklah banyak.
"Adapun mereka mendaftar sejak 2012. Selain itu jumlah jamaah lanjut usia (lansia) prioritas juga berkurang, dari kuota 19 orang yang disediakan, yang terkonfirmasi bisa berangkat hanya sembilan orang," kata Wahib.
Ia mengatakan kuota haji reguler untuk Kulon Progo sebanyak 254 orang dan cadangan ada 96 orang. Jika ada calon jamaah haji reguler yang membatalkan keberangkatan dengan berbagai alasan, maka bisa diisi oleh daftar cadangan.
Saat ini pihaknya juga menunggu kejelasan terkait aturan pembatasan umur jamaah haji oleh Pemerintah Arab Saudi, yang maksimal 90 tahun.
"Aturan itu tidak berpengaruh banyak pada calon jamaah haji Kulon Progo, karena haji lansia Kulon Progo rata-rata umurnya antara 80 sampai 90 tahun," katanya.
Terkait kebijakan pemerintah menurunkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayarkan jamaah dari yang sebelumnya sekitar Rp56 juta menjadi Rp 55,4 juta, Wahib menilai penurunan tersebut tentu disambut baik oleh calon jamaah.
Pelunasan biaya haji 2025 menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Kantor kemenag Kulon Progo pun telah melakukan banyak persiapan untuk pemberangkatan haji 2025.
"Jamaah haji ini kemungkinan berangkatnya pada Mei 2025," kata Wahib.
Baca Juga: Tiga Kasus Ternak Sapi Bergejala PMK Dilaporkan Muncul di Kulon Progo
Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kulon Progo Mulyono menyampaikan proses pembuatan paspor dilakukan pada November 2024.
Saat ini persiapan yang dilakukan antara lain pembuatan paspor, perekaman biometrik, hingga bimbingan bagi calon jamaah haji 2025. Saat ini tengah dilakukan tahap pemeriksaan kesehatan.
'Prosesnya diikuti dengan perekaman data biometrik menggunakan aplikasi bio visa. Data biometrik yang direkam seperti foto paspor, foto wajah, serta foto sidik jari untuk setiap 10 jari," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Donny Warmerdam Akhirnya Kembali Berlatih Usai Lama Absen karena Cedera
-
4 Kasus Korupsi Masih Menggantung di Sleman, Termasuk Dugaan Penyelewengan Anggaran Desa Wisata
-
Kasus Dugaan Korupsi Hibah Pariwisata Sleman: Sri Purnomo Segera Disidangkan
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"