SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncuran ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 3-9 Januari 2025. Total ada 122 kali luncuran lava ke berbagai arah dengan jarak terjauh 2 kilometer.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 84 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) sejauh maksimal 2.000 meter, 29 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 2.000 meter dan 9 kali ke arah barat (hulu Kali Sat/Putih) sejauh maksimal 1.500 meter," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/1/2025).
BPPTKG turut melakukan analisis foto udara tanggal 4 Januari 2025. Selain itu juga ada analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5 dan Babadan2.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan 66 Guguran Lava, Potensi Bahaya 7 KM dari Puncak
"Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat aktivitas guguran lava. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," ucapnya.
Titik panas tertinggi pada kubah barat daya terukur sebesar 245,3 derajat celcius, lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya. Sedangkan pada kubah tengah terukur titik panas terukur sebesar 228,6 derajat celcius, juga lebih tinggi dari pengukuran sebelumnya.
"Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.505.900 meter kubik, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.360.700 meter kubik," ujarnya.
Sejumlah kegempaan masih tercatat dalam sepekan terakhir, didominasi gempa guguran yang mencapai 1.050 kali. Disusul gempa fase banyak 497 kali, 27 kali gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik 12 kali serta 2 kali gempa frekuensi rendah.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," tuturnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,2 cm per hari. Relatif sama dibandingkan minggu lalu.
"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," tandasnya.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Erupsi Gunung Marapi: Kolom Abu Tebal Mengarah Utara dan Timur Laut
-
Gunung Semeru Erupsi 16 Kali Hingga Sabtu Malam, Awan Panas Guguran Terus Mengancam
-
Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Hembuskan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
-
Kembali Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanis
-
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada!
Terpopuler
- Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
- Akui Tertarik Latih Timnas, Jose Mourinho Ikutan Marah: Kenapa Kalian Sembunyikan Kebenaran?
- Kalem dan Berwibawa, Gaya Pidato Selvi Ananda Dibanding-bandingkan dengan Wapres Gibran
- Denny Sumargo Sebut Bendahara Yayasan Ogah Alokasikan Donasi Agus ke Korban Bencana Alam: Kupatahkan Leher Kau Garry
- Buzzer Jokowi Diam? Rocky Gerung: Mau Apa Setelah Jokowi Dinobatkan Terkorup Dunia?
Pilihan
-
Profil Insight Investments Management Yang Nikmati Cuan Haram dari Investasi Fiktif Taspen
-
Pelatih Bongkar Dampak Negatif Ragnar Oratmangoen Bela Timnas Indonesia: Jangan Remehkan...
-
Ragnar Oratmangoen Tiba-tiba Bicara Hal Negatif Soal Timnas Indonesia: Hati-hati...
-
Patrick Kluivert ke Malaysia Dulu Sebelum Sambangi Indonesia, untuk Apa?
-
Sakit Dadaku! Makna Tersembunyi di Balik Lirik Lagu Viral "Garam dan Madu"
Terkini
-
Indonesia Resmi Masuk BRICS, Pakar UGM Beberkan Dampak Terhadap Diplomasi di Kancah Internasional
-
Pemkab Gunungkidul Kesulitan Gaet Investor, Endah Subekti Bakal Lobi UNESCO Soal Status Geopark
-
Mutasi Jabatan Polda DIY, Kapolresta Sleman hingga Dirreskrimsus Ganti
-
Kasus PMK di DIY Capai 1.800 Lebih, Status Darurat Bakal Diterapkan
-
Sepekan Pertama 2025, Gunung Merapi Masih Luncurkan Ratusan Lava