SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, intensif memantau keluar masuk hewan ternak, terutama sapi, guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang semakin meluas. Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya angka kematian sapi akibat penyakit tersebut.
"Pengawasan terhadap pergerakan ternak terus dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Kami memastikan adanya pemantauan ketat terhadap keluar masuknya hewan," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja, Minggu (12/1/2025).
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, pasar hewan di Bantul sementara ditutup untuk menghentikan aktivitas jual beli dan mobilisasi ternak hingga situasi terkendali.
"Penutupan pasar hewan dilakukan untuk meminimalkan mobilisasi ternak. Dengan penutupan ini, praktis tidak ada lagi aktivitas transaksi atau pengiriman ternak ke Bantul," jelasnya.
Selain itu, petugas kesehatan hewan juga aktif mengidentifikasi gejala PMK pada sapi sejak dini agar bisa segera ditangani dengan pengobatan atau tindakan khusus.
"Identifikasi dini terhadap gejala PMK menjadi langkah penting. Petugas juga terus melakukan sosialisasi kepada kelompok peternak mengenai langkah-langkah pencegahan dan penanganan," tambah Agus.
Dalam hal vaksinasi, DKPP Bantul telah memberikan vaksin kepada sapi-sapi milik peternak menggunakan stok yang disediakan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
"DKPP telah melaporkan bahwa vaksinasi sedang berjalan. Jika stok vaksin kurang, kami akan segera mengajukan permintaan tambahan ke pemerintah pusat. Kami juga siap mendukung kebutuhan operasional terkait," ujar Agus.
Berdasarkan data DKPP Bantul per 8 Januari 2025, jumlah sapi yang terinfeksi PMK mencapai 249 ekor, dua di antaranya harus dipotong paksa, dan 32 ekor lainnya mati. Penyebaran PMK tercatat di 12 kecamatan dan 29 kelurahan di Bantul.
Baca Juga: Ada Wabah PMK, Kementan Pastikan Tak Ganggu Stok Daging Selama Ramadhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci