SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengambil langkah tegas menutup sementara pasar hewan di daerah ini guna mencegah meluasnya penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budiraharja di Bantul, Jumat, mengatakan penutupan sementara pasar hewan tersebut menindaklanjuti permohonan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul menyusul peningkatan kasus kematian ternak akibat PMK.
"Terkait meningkatnya jumlah kematian, Kepala DKPP sudah minta izin untuk sementara menutup pasar hewan terlebih dahulu, jadi sudah dilakukan penutupan pasar hewan supaya mengurangi risiko terkait merebaknya PMK," katanya.
Menurut dia, penutupan sementara pasar hewan tersebut dilakukan sampai dengan perkembangan selanjutnya, dan apabila kondisinya membaik, pasar hewan tersebut dapat dibuka kembali.
"Ditutup sampai dengan perkembangan berikutnya, kalau kondisi sudah aman terkendali mungkin kita buka kembali, tapi sementara ditutup untuk mengurangi mobilisasi ternak dan penularan penularan PMK," katanya.
Meski demikian, kata dia, pihaknya tidak dapat memastikan berapa lama penutupan sementara pasar hewan tersebut, karena tergantung situasi dan perkembangan kasus di Bantul.
"Kita lihat perkembangan sampai tren sudah dalam kondisi baik, kita tidak bisa melihat batas waktu seminggu atau dua minggu, kita lihat tren kasusnya," katanya.
Berdasarkan data dari DKPP Bantul, per 8 Januari, sapi yang sakit akibat PMK mencapai 249 ekor, kemudian potong paksa dua ekor, sedangkan sapi yang mati sebanyak 32 ekor. Untuk lokasi sebarannya ada di 12 kecamatan, 29 kelurahan.
"Jadi, laporan sudah kami terima, dan DKPP Bantul sudah melakukan pemantauan dan juga pengendalian, seperti dengan vaksinasi, desinfeksi, pengobatan ternak yang sakit dan lain lain," katanya.
Baca Juga: Kasus PMK Kembali Melonjak, Pakar UGM Desak Vaksinasi Menyeluruh
Berita Terkait
-
Peluk Terakhir Ayah Pembunuh Istri di Bantul, Rekonstruksi Ungkap 24 Adegan Keji
-
Tragis, Orok Bayi Tewas Mengenaskan di Bantul, Kepala Terluka Parah
-
Kebakaran Dahsyat Hanguskan 2 Toko di Bantul, Kerugian Rp100 Juta
-
Penjualan Ternak Sepi Gegara Wabah PMK, Pemkab Gunungkidul Pertimbangkan Penutupan Pasar Hewan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Parkir Belum Siap, Atap masih Bocor, DPRD Sleman Minta Jadwal Boyongan Pedagang Mundur
-
Polisi Usut Insiden Kentongan Maut yang Tewaskan Bocah di Kulon Progo: Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu
-
Aman & Tertib? Polda DIY Klaim 18 Unjuk Rasa di Oktober Berjalan Lancar, Ini Faktanya
-
Dari Wayang hingga Seni Kontemporer: Biennale Jogja 2025 Siap Gebrak Yogyakarta