SuaraJogja.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Gunungkidul, sementara stok vaksin di daerah tersebut dilaporkan kosong. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul telah mengajukan tambahan vaksin ke pemerintah pusat.
"Kami mengajukan vaksin sebanyak 20 ribu dosis kepada Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi ternak," ujare Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari.
Wibawanti mengatakan bahwa stok vaksin yang dimiliki pemerintah kabupaten terakhir hanya tersisa 375 dosis. Stok tersebut sudah habis mereka suntikkan ke ternak. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan tambahan vaksin sebanyak 20 ribu dosis.
Tambahan vaksin tersebut akan digunakan untuk ternak yang belum pernah divaksin, seperti anakan, dan juga sebagai penguat (booster) bagi ternak yang sebelumnya telah divaksin. Saat ini, prioritas vaksinasi diberikan kepada ternak sapi, karena kasus PMK di Gunungkidul hanya menyerang jenis ternak tersebut.
Baca Juga: Cuaca Buruk Picu Gagal Panen, Harga Cabai Rawit Merah di Gunungkidul Melambung Tinggi
"Data kami mencatat sekitar 70 ribu ternak sudah divaksin, sedangkan total populasi ternak di Gunungkidul mencapai 130 ribu ekor. Untuk menciptakan imunitas pelindung, minimal 80 persen dari total populasi harus divaksin," jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Sri Surhantata, menegaskan bahwa pemerintah daerah masih fokus pada langkah vaksinasi dan disinfeksi. Meski kasus PMK terus bertambah, pihaknya belum berencana menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).
"Kami fokus pada vaksinasi untuk hewan yang sehat, penyemprotan disinfektan di pasar, dan pengobatan bagi hewan yang terpapar PMK," kata Sri Surhantata.
Selain itu, pemerintah juga memperketat lalu lintas hewan ternak di wilayahnya. Hewan yang masuk ke Gunungkidul wajib memenuhi sejumlah persyaratan, seperti surat keterangan asal-usul, pemeriksaan kesehatan, dan penyemprotan disinfektan di pasar ternak.
"Pengetatan ini bertujuan memastikan hewan yang masuk benar-benar sehat. Sejauh ini, ternak masih diizinkan masuk ke Gunungkidul jika memenuhi persyaratan tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Kejang-kejang saat Bermain Kasti, Siswa SD di Gunungkidul Meninggal Dunia
Kasus PMK di Gunungkidul
Berdasarkan data DPKH per 5 Oktober 2025, jumlah ternak yang terjangkit PMK di Gunungkidul mencapai 893 kasus, dengan 63 kasus kematian. Pemerintah daerah berharap tambahan vaksin dari Kementerian Pertanian dapat segera disalurkan agar wabah dapat terkendali.
"Keadaan ini memang bagian dari siklus yang tidak hanya terjadi di Gunungkidul, namun kami akan terus berupaya menekan dampaknya bagi peternak lokal," tutup Wibawanti.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Cegah HMPV dengan Vaksin Influenza? Cek Harga dan Jenisnya
-
Kerap Menyerang Anak-anak Dan Lansia, Virus HMPV Apakah Ada Vaksinnya?
-
Masa Kecil Serba Terbatas, Menko PMK Pratikno Akui Dirinya Stunting
-
Dinilai Sukses jadi Motivator, Menko PMK Ungkap Alasan Gandeng Merry Riana Urus Anak-anak Muda
-
Bareng Panglima TNI dan Kapolri Temui Uskup Agung Katedral, Menko PMK Jamin Natal Tahun Ini Aman
Terpopuler
- Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
- Akui Tertarik Latih Timnas, Jose Mourinho Ikutan Marah: Kenapa Kalian Sembunyikan Kebenaran?
- Denny Sumargo Sebut Bendahara Yayasan Ogah Alokasikan Donasi Agus ke Korban Bencana Alam: Kupatahkan Leher Kau Garry
- Buzzer Jokowi Diam? Rocky Gerung: Mau Apa Setelah Jokowi Dinobatkan Terkorup Dunia?
- Kalem dan Berwibawa, Gaya Pidato Selvi Ananda Dibanding-bandingkan dengan Wapres Gibran
Pilihan
-
Takbir! Muhammadiyah Garap Tambang Bekas Batu Bara Seluas 10.000 Lapangan Bola
-
Misteri Pagar Laut Dekat PSN PIK2: Aktivitas Patroli Menghilang Usai Pemasangan
-
Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
-
5 Rekomendasi HP 5G Rp 3 Jutaan dengan RAM Besar Terbaik Januari 2025
-
Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
Terkini
-
Gunakan Debit BRI Multicurrency & BRImo, Liburan Panjang Jadi Makin Nyaman
-
Jumlah Calon Jamaah Haji 2025 di Kulon Progo Turun, Ini Faktornya
-
Matangkan Persiapan Makan Bergizi Gratis, Dapur di Sleman Bakal Atur Jam Distribusi Makanan
-
Wabah PMK Merebak, Stok Vaksin di Gunungkidul Kosong
-
Jelang Kongres VI PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri Sentil Isu Pihak yang Ingin Rebut Kursi Ketum