SuaraJogja.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul resmi menetapkan Endah Subekti Kuntariningsih dan Joko sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Pilkada Kabupaten Gunungkidul. Melalui sidang pleno Kamis (9/1/2025), KPU Gunungkidul menetapkan Endah-Joko menang 40,76 suara.
Dalam keterangannya, Endah Subekti memastikan akan membawa perubahan besar dalam struktur pemerintahan daerah dengan fokus pada efisiensi dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Meski baru bisa fokus menggunakan anggaran di 2026 nanti.
Terkait isu mundurnya pelantikan, Endah mengungkapkan bahwa hal tersebut justru memberikan waktu yang lebih matang untuk melakukan persiapan, termasuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
"Saya rasa keputusan mundurnya pelantikan, baik dari Mahkamah Konstitusi maupun pihak terkait lainnya, justru menjadi momen bagi kami untuk memetakan persiapan," ujar Endah.
Baca Juga: HMPV Mirip Flu, Pemkab Gunungkidul Lakukan Tindakan Ini Antisipasi Penyebarannya
Pihaknya ingin memastikan RPJMD tersusun rapi, APBDP tertata, dan kelembagaan pemerintahan terstruktur dengan baik. Dia tidak ingin ada OPD yang 'miskin fungsi' tetapi kaya struktur. Prinsipnya adalah efisiensi: struktur ramping, tetapi fungsinya optimal.
Endah juga menyoroti pentingnya mengelompokkan OPD berdasarkan rumpun kerja, aset, dan pendapatan yang relevan. Menurutnya, selama ini terdapat banyak tumpang tindih fungsi yang justru menghambat kinerja pemerintahan daerah.
"Contohnya, jika suatu OPD memiliki rumpun yang sama, maka lebih baik kita gabung. Tidak ada gunanya jika satu OPD memiliki nama besar tetapi kegiatannya tidak ada. Semua ini kami konsultasikan dengan Gubernur dan Pemerintah Provinsi untuk memastikan efisiensi. Fokus kita adalah pengelolaan aset dan pendapatan yang terintegrasi," tambahnya.
Selain itu, Endah menyatakan akan meninjau kembali struktur dinas-dinas yang ada, seperti peternakan, pertanian, UMKM, koperasi, pariwisata, dan perikanan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung kemajuan ekonomi daerah.
Endah mencontoh, peternakan yang kini dipisahkan dari pertanian justru menjadi blunder ketika ada wabah penyakit yang menyerang ternak. Karena ternyata segala permohonan ke pusat ditujukan kepada Menteri Pertanian.
Baca Juga: Heboh Jejak Macan di Gunungkidul, BKSDA Jogja Ragukan Keasliannya
"Kita juga akan pisahkan Dinas Pendapatan dengan aset. Jangan sampai aset dan pendapatan tidak terdaftar hanya karena kita sibuk mengejar target nasional.
Endah menegaskan segala keputusan akan dia narasikan secara transparan kepada masyarakat agar tidak ada kesalahpahaman. Dengan visi yang jelas dan pendekatan yang terencana, Endah dan Joko optimis mampu membawa Kabupaten Gunungkidul menjadi lebih maju dan efisien dalam pengelolaan pemerintahannya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Kekurangan Timnas Indonesia Kalahkan China: Kami Tidak...
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Lolos Babak Keempat, Nawaf Alaqidi Ikut Bantu
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
-
Mimpi Timnas Indonesia Terkubur! Gagal ke Piala Dunia 2026 Tanpa Playoff usai Australia Hajar Jepang
-
Bahlil Cabut Sementara IUP Tambang Nikel Anak Usaha Antam di Raja Ampat
Terkini
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
-
Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara
-
Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta
-
IKD Gratis, Tapi Data Bisa Lenyap, Disdukcapil Sleman Ungkap Cara Lindungi Diri dari Penipuan
-
WNA Pakistan Tipu Investasi Rp70 Miliar di Yogyakarta, Sempat Bikin Ulah di Kampus