SuaraJogja.id - Anggota DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Widiyanto memberikan saran pada pemerintah setempat mengubah status Suaka Margasatwa Sermo menjadi Taman Wisata Satwa Sermo supaya tidak mengganggu pembangunan wilayah.
Widiyanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan Badan Waduk Sermo sudah difungsikan untuk lalu lintas kendaraan masyarakat dan sudah direlokasi di jalan baru namun kondisinya sangat memprihatinkan karena kondisi jalan rusak, sempit, dan sangat rawan kejahatan.
"Pada 2024, pembangunan jalan relokasi pengganti badan jalan Waduk Sermo sudah dianggarkan, namun harus dihapus dan anggarannya dipindahkan karena tidak mendapat izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Masyarakat sangat sedih," kata Widiyanto.
Ia mengatakan setelah sekitar Waduk Sermo ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa Sermo, kegiatan perencanaan menjadi terhambat, mengakibatkan pembangunan di Kokap, khususnya di kawasan Waduk Sermo terhambat. Perekonomian masyarakat tidak ada perkembangan.
Baca Juga: Luapan Lumpur Pembangunan JJLS Rugikan Warga, DPRD DIY Desak Satker PJN Segera Atasi
Bahkan, saat musim panen raya buah, masyarakat tidak bisa menjual durian, manggis hingga rambutan. Status Suaka Margasatwa Sermo menguat masyarakat tidak bisa berkembang secara ekonomi.
"Untuk itu, kami mengharapkan Pemkab Kulon Progo mengusulkan perubahan status Suaka Margasatwa Sermo menjadi Taman Wisata Satwa Sermo ke Kementerian Lingkungan Hidup supaya kawasannya bisa dikembangkan sebagai pusat wisata, dan kuliner oleh masyarakat. Dampaknya bisa dirasakan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Widiyanto mengatakan jalan menuju Waduk Sermo mendesak dibangun. Jalan tersebut merupakan jalur pokok yang menghubungkan wilayah selatan dan utara, terutama menghubungkan enam kalurahan di tiga kapanewon (Temon, Kokap dan Girimulyo). Relokasi yang sekarang adalah lewat hutan perempatan Gemulung ke Timur sekitar 1 kilometer, melewati kawasan hutan yang jalannya rusak dan rawan.
"Saya malu, sebagai anggota dewan yang setiap hari lewat jalan ini jalannya masih tetap rusak belum diperbaiki," katanya.
Menurutnya, beberapa instansi yang perlu koordinasi dalam relokasi jalan Sermo ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kaitan lahan relokasi, PLN jaringan listrik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bisa mitigasi kalau terjadi misalnya pohon tumbang, longsor, dan Dishub.
Baca Juga: Waspada HMPV Kulon Progo Siaga Satu Antisipasi Lonjakan Kasus dari Tiongkok
"Mereka harusnya saling berkolaborasi supaya pembangunan di Kokap berjalan dengan baik, ekonomi tumbuh dan tidak terisolir," kata Widiyanto.
Berita Terkait
-
Setoran BUMD Jakarta ke Kas Daerah Masih Seret, DPRD DKI Curiga Gegara Ini
-
Jelang Kedatangan Bhikkhu Thudong ke Jakarta, DPRD DKI: Wisata Religi Harus Kita Dukung
-
Harta Menakjubkan Anggota DPRD Sumut yang Diduga Cekik Pramugari di LHKPN
-
Kekayaan Megawati Zebua Versi LHKPN, Anggota DPRD Sumut Bantah Isu Cekik Pramugari
-
Anggota DPRD Sumut Cekik Hingga Dorong Pramugari, Wings Air Mau Tempuh Jalur Hukum
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan