SuaraJogja.id - Meski Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah lebih dari 1.800 kasus sejak beberapa hari terakhir, Pemda DIY tidak jadi menetapkan status darurat PMK. Sebab dari tinjauan langsung yang dilakukan Kementerian Pertanian, kasus PMK di Yogyakarta belum masuk kategori pandemi.
"Kan sudah dicek langsung dari kementerian pertanian, dirjen ke lapangan. Evaluasi belum sampai pada kondisi pandemi, jadi belum dikatakan menyeluruh dan sangat kuat [PMK]," ungkap Sekda DIY, Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (13/1/2025).
Namun Beny mengakui, kasus PMK di Yogyakarta sudah masuk kategori wabah yang serius. Karenanya alih-alih ditetapkan status darurat PMK, Pemda DIY akan mempercepat vaksinasi.
Kalau sebelumnya vaksinasi pada ternak dilakukan pada Februari 2025 mendatang, maka saat ini akan dipercepat. Ditargetkan minggu ini vaksin dari pemerintah pusat bisa datang.
"Mudah-mudahan minggu ini [vaksin] segera cair," ujarnya.
Beny menambahkan, penyebaran PMK di Yogyakarta cukup tinggi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Karenanya dari evaluasi yang disampaikan Kementerian Pertanian, percepatan vaksinasi massal jadi solusi yang harus dilakukan sesegera mungkin.
"Kita sudah rencanakan dengan pihak terkait, contohnya dengan CSR [corporate social responsibility] dan perguruan tinggi seperti fakultas peternakan dan pertanian," tandasnya.
Selain vaksinasi, jalur lalulintas ternak juga dijaga ketat. Hal ini dilakukan agar kasus PMK tidak semakin meluas kemana-mana.
Para petugas dan pengelola peternakan juga harus menerapkan standar pengamanan, di antaranya saat berinteraksi dengan ternak untuk mencegah penyebaran PMK. Dokter hewan di Pusat Kesehatan Hewan (puskeswan) harus jadi garda terdepan dalam pencegahan penyebaran PMK.
Baca Juga: Darurat PMK, Bantul Hentikan Jual Beli Sapi, Vaksin masih Dinanti
"Kita harus melakukan sterilisasi, tidak hanya pada kandang dan juga jalur lintas ternak, tapi juga kepada petugas. Standar ini untuk menjaga keamanan. Kerjasama dengan puskeswan juga harus insentif agar pencegahan bisa berjalan optimal," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Setelah 13 Tahun 'Mangkrak': 2 Kereta Kuda Keraton Yogyakarta Kembali 'Miyos'
-
Parkir Belum Siap, Atap masih Bocor, DPRD Sleman Minta Jadwal Boyongan Pedagang Mundur
-
Polisi Usut Insiden Kentongan Maut yang Tewaskan Bocah di Kulon Progo: Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu
-
Aman & Tertib? Polda DIY Klaim 18 Unjuk Rasa di Oktober Berjalan Lancar, Ini Faktanya