SuaraJogja.id - Rencana Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (kemendikdasmen) untuk meliburkan anak-anak sekolah selama Ramadan 1446 Hijriyah pada Maret 2024 nanti menuai protes dari sejumlah orang tua. Kebijakan tersebut dinilai menyusahkan orang tua dan berdampak negatif pada proses belajar anak-anak mereka.
Sebut saja Rudiyanto, orang tua siswa di salah satu SMA di Yogyakarta. Alih-alih mendukung, kebijakan itu dikhawatirkannya tidak efektif dan justru menganggu jadwal belajar siswa.
"Anak-anak justru akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan yang kurang produktif," ungkap Rudi di Yogyakarta, Jumat (17/1/2025).
Rudi mengaku, justru dengan tetap belajar di sekolah, anak-anak akan lebih banyak memanfaatkan waktu untuk belajar. Sedangkan bila diliburkan selama sebulan, mereka kebiasaan mereka belajar bisa berkurang.
Baca Juga: Sejumlah Fasilitas Umum di Maguwoharjo Bakal Terdampak Tol Jogja-Solo, Ada Masjid hingga Sekolah
"Libur sebulan penuh malah tidak efektif," tandasnya.
Hal senada disampaikan Kristiono, salah satu orang tua siswa SMP di Yogyakarta. Dia juga menilai kebijakan libur selama sebulan selama Ramadan justru memberatkan anak-anak.
Kebiasaan dan rutinitas mereka dalam belajar justru akan terganggu karena tidak banyak dilakukan selama sebulan penuh. Hal itu dikhawatirkan bisa mengganggu kemampuan akademik para pelajar.
"Libur panjang malah bisa membuat anak-anak lupa materi yang sudah diajarkan. Mereka bisa mengalami kesulitan untuk kembali fokus saat sekolah dibuka kembali," paparnya.
Karena itu dia berharap pemerintah dapat bisa mengkaji ulang rencana libur panjang Ramadan tersebut. Selain itu mencari solusi yang lebih efektif demi kepentingan pendidikan anak-anak.
Baca Juga: Heboh Pungli Wadah Makan Bergizi Gratis, DPR Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
"Kami berharap pemerintah dapat melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk orang tua murid, guru, dan ahli pendidikan, dalam mengambil keputusan terkait kebijakan ini," tandasnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, menjelaskan, higga saat ini keputusan libur Ramadan selama sebulan penuh belum diputuskan. Pihaknya masih menunggu keputusan dan aturan resmi dari pemerintah pusat.
"Sampai saat ini, kami masih menunggu keputusan final dari pusat," jelasnya.
Suhirman menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah berkunjung ke Yogyakarta terkait rencana tersebut. Sebab selama ini siswa tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama bulan Ramadan.
Selama proses belajar mengajar, hanya durasi jam pelajaran yang dikurangi. Kalau biasanya satu jam pelajaran selama 45-60 menit, maka selama bulan puasa dikurangi menjadi 30-35 menit agar siswa tidak terlalu lelah saat pulang.
"Namun kami tetap siap melaksanakan kebijakan apapun yang nantinya akan ditetapkan oleh pemerintah pusat. Apakah siswa diliburkan atau tidak, kami sudah siap. Yang terpenting adalah kebijakan yang diambil harus sudah memiliki payung hukum yang jelas," ungkapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY