Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 18 Januari 2025 | 17:58 WIB
Ilustrasi gantung diri. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Trowono, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, dikejutkan dengan peristiwa gantung diri yang terjadi di salah satu rumah warga pada Sabtu (18/1/2025) pagi. Dia adalah diketahui bernama St (54), seorang buruh harian lepas. 

"Yang bersangkutan ditemukan meninggal dunia di kamar rumahnya sekitar pukul 09.30 WIB," tutur Kapolsek Paliyan, AKP Ismanto. 

Jasad St pertama kali ditemukan oleh istrinya. Di mana Sabtu pagi, istri yang baru saja pulang dari pasar sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, ia mendapati suaminya sudah dalam keadaan tergantung di dalam kamar menggunakan tali tampar berwarna hijau.

Melihat suaminya tergantung dengan tali, sang istri berusaha untuk segera memotong tali menggunakan pisau dapur sembari berteriak meminta tolong. Istri yang bersangkutan berusaha menurunkan tubuh suaminya seorang diri. 

Baca Juga: Maling 5 Potong Kayu Sono di Gunungkidul, Pria Asal Panggang Terancam 5 Tahun Penjara

"Warga kemudian berdatangan dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," tutur dia. 

Hasil pemeriksaan awal dari Polsek Paliyan mengungkapkan bahwa St meninggal dunia akibat jeratan di leher tanpa adanya tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh. Polisi menemukan bekas jeratan di leher St dan darah keluar dari telinga, namun tidak ada indikasi kekerasan fisik.

Dari keterangan pihak keluarga, St tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau keluhan apapun sebelum kejadian. Pagi hari sebelum istrinya berangkat ke pasar sekitar pukul 05.00 WIB, St bahkan masih berkomunikasi seperti biasa.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa tali yang digunakan bunuh diri dan meminta keterangan dari dua saksi di lokasi kejadian. Pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah, dan St segera dimakamkan di pemakaman setempat.

Kapolsek Paliyan mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi psikologis anggota keluarga mereka. “Kami berharap warga lebih peduli dengan kondisi mental orang-orang di sekitarnya agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari,” tutupnya.(

Baca Juga: Aksi Bejat Tetangga di Gunungkidul, Perkosa Siswi SMA dengan Alasan Mampu Hilangkan Susuk

Load More