SuaraJogja.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menyanjung percepatan program penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Pasalnya upaya active case finding pun sudah dilakukan dan berjalan cukup efektif.
Dante mengaku telah mencoba berkeliling Indonesia untuk menemukan formulasi yang sesuai dengan muatan lokal dalam upaya intensifikasi percepatan penanggulangan TB. Kalurahan Tamanmartani menjadi salah satu contoh yang baik.
"Salah satu yang dilakukan Tamanmartani ini sudah melakukan aktif case finding. Kemudian aktif case finding itu tidak hanya milik instansi kesehatan, tetapi juga didukung oleh lurahnya, oleh desanya, oleh Kemensos-nya," kata Dante saat ditemui di Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Jumat (31/1/2025).
Masih ditambah lagi, pembinaan yang dilakukan oleh organisasi Zero TB bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada. Bahkan, kata Dante, intensif kepada pasien pun telah diberikan.
"Jadi, sudah ketemu case finding-nya, diobati, dan dievaluasi pengobatan sampai selesai, bahkan mereka mendapatkan insentif pasiennya kalau mereka berhasil menyelesaikan pengobatan sebagai ganti untuk biaya transportasi," ungkap Dante.
Tidak hanya insentif bagi para pasien TB, ada pula insentif yang diberikan kepada para kader TB.
"Yang lebih hebatnya lagi adalah kader-kader TB di sini hanya mendapat uang transportasi Rp100 ribu per bulan. Bayangkan cuma Rp100 ribu per bulan dan dana itu dikeluarkan dari dana desa," katanya.
Dia berharap upaya baik yang sudah dilakukan oleh Kalurahan Tamanmartani bisa diterapkan pula di daerah-daerah lain. Sehingga percepatan penanggulan TB bisa semakin diwujudkan.
"Nah, kalau ini seperti ini bisa direplikasi di daerah-daerah lain, saya mengambil kesimpulan bahwa untuk melakukan pengentasan dan percepatan penanggulangan TB di Indonesia ada dua cara," tuturnya.
Baca Juga: Sleman Diserbu Wisatawan Jateng, Libur Imlek-Isra Miraj 2025 Capai 269 Ribu Kunjungan
"Yang pertama adalah penguatan kader-kader, yang kedua adalah pemberdayaan kelurahan untuk mengelola kader tersebut, dan yang terakhir tentu adalah kerja sama dengan Puskesmas. Obat-nya kita sediakan, tapi pemberdayaan masyarakat, mereka yang melakukan," kata dia.
Berita Terkait
-
Sleman Diserbu Wisatawan Jateng, Libur Imlek-Isra Miraj 2025 Capai 269 Ribu Kunjungan
-
Pemkab Sleman Kick Off Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun, 25 Puskesmas Disiapkan
-
Soal Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Kemenkes Pastikan Tak Persulit Warga, Termasuk di Pedalaman
-
Wamenkes RI Bicara soal Keputusan Trump Stop Bantuan Obat: APBN Kita Sudah Cukup
-
Akal Bulus 15 Karyawan Toko Elektronikdi Sleman, Curi Barang Senilai Setengah Miliar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Dapatkan AC LG Terbaru di Promo 12.12 Harbolnas 2025
-
UII Siap Gratiskan Kuliah Mahasiswa Korban Bencana Sumatera, 54 Sudah Lapor Terdampak
-
Judol Bikin Nekat! Maling di Sleman Satroni 3 TKP dalam Satu Malam
-
Mau Liburan ke Bangkok? Ini Rekomendasi Maskapai yang Bisa Anda Gunakan!
-
Bersama dengan Penerima Manfaat di Bandung, BRI Jalankan Program Menanam Grow & Green