
SuaraJogja.id - Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat sebanyak 38.030.739 wisatawan nusantara (wisnus) berkunjung ke DIY sepanjang Januari hingga Desember 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 24,95 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang tercatat sebanyak 30.437.069 perjalanan.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, mengungkapkan bahwa selain wisatawan domestik, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga mengalami peningkatan pada akhir tahun. Selama bulan Desember 2024, tercatat sebanyak 7.167 kunjungan wisman ke DIY, naik 6,52 persen dibandingkan bulan November 2024.
"Namun untuk kunjungan wisatawan mancanegara naik di akhir tahun tetapi turun dibanding tahun lalu," ujar Herum pada Senin (3/2/2025).
Meskipun ada peningkatan kunjungan wisman di bulan Desember 2024, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi penurunan signifikan. Jumlah kunjungan wisman pada Desember 2024 turun 36,79 persen dibandingkan Desember 2023.
Baca Juga: TPST Piyungan Cemari Air Sumur, Walhi Jogja Desak Pemda DIY Bertindak
Herum menjelaskan bahwa sepuluh negara mendominasi kunjungan wisman ke DIY selama 2024, yaitu Malaysia, Singapura, Tiongkok, Prancis, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Jerman, Italia, dan Inggris.
"Sebanyak 75,48 persen dari total kunjungan wisman berasal dari sepuluh negara ini," ujarnya.
Namun, dari sepuluh besar negara tersebut, tiga negara mengalami penurunan signifikan pada Desember 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu Belanda (turun 34,67 persen), Jerman (turun 31,63 persen), dan Italia (turun 52,08 persen). Sebaliknya, kunjungan dari Amerika Serikat justru naik sebesar 33,82 persen.
Jika dibandingkan dengan Desember 2023, penurunan terdalam terjadi pada kunjungan dari Singapura, yang merosot 61,35 persen, sedangkan kenaikan tertinggi berasal dari Belanda yang naik 11,36 persen.
Herum juga menambahkan bahwa penurunan kunjungan wisman terjadi di sebagian besar kawasan. Kawasan Afrika mengalami penurunan terdalam sebesar 76,92 persen, sedangkan kawasan Eropa mencatat penurunan paling sedikit sebesar 11,39 persen. Peningkatan hanya terjadi pada kunjungan dari kawasan Timur Tengah yang naik sebesar 9,09 persen.
Baca Juga: Jadwal Baru KRL Solo-Jogja dan Prameks: Tambah Perjalanan, Antisipasi Lonjakan Penumpang
Wisatawan Nusantara: Sleman Jadi Tujuan Favorit
- 1
- 2
Berita Terkait
-
5 Kuliner Tapanuli yang Bikin Nagih, Bisa jadi Pilihan Wisatawan saat Liburan
-
Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!
-
10 Tahun Terakhir, Indonesia Selalu Untung Kala Berdagang dengan Amerika Serikat
-
Gereja Katedral Hanya Khusus Jemaat Saat Misa Paskah, Wisatawan Tak Bisa Masuk
-
Harga Kelapa Bulat Mahal, Mendag: Banyak yang Ekspor!
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
20 Fakta Liverpool Juara Liga Inggris: Arne Slot Meneer Pertama
-
Momen Langka! Pemain Keturunan Maluku Jewer Kapten Timnas Indonesia di Serie A
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Sho Yamamoto Bawa Persis Solo Jungkalkan Persita
-
7 Rekomendasi Produk Make Up Lokal BPOM, Murah dengan Kualitas Terbaik
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
Terkini
-
SMA Kembali ke Jurusan, Guru dan Siswa Panik Tanpa Juknis
-
AS 'Gertak' Soal QRIS, Dosen UGM: Jangan Sampai Indonesia Jadi "Yes Man"
-
Juru Parkir Jogja Siap dengan QRIS, Ini Lokasi Pilot Projectnya
-
Lewat Pemberdayaan, BRI Antar UMKM Kopi Nusantara ke Pentas Global
-
Modal Klik Langsung Cuan, Ini 5 Cara Klaim DANA Kaget Hari Ini