SuaraJogja.id - Yati akhirnya bisa bernafas lega. Pengecer LPG 3 kg di Gowongan, Kota Yogyakarta ini bisa kembali menjual gas melon pasca Presiden Prabowo Subianto membatalkan kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang sempat melarang pengecer menjual gas melon mulai 1 Februari 2025 kemarin.
"Beberapa hari ini sempat syok dan bingung kenapa kok tiba-tiba ndak boleh jual gas melon, padahal biasanya boleh saja ambil di pangkalan. Untungnya sudah bisa jualan lagi sekarang," ujarnya dikutip Rabu (5/2/2025).
Padahal sehari-hari, perempuan penjual gorengan yang disetor ke beberapa angkringan ini sengaja menjadi pengecer gas melon untuk tetangga kiri-kanan. Meski untungnya tak seberapa antara Rp1.000 hingga 2.000 per buah, uang sebesar itu sangat membantu dirinya menambah penghasilan.
Apalagi suaminya tak bisa lagi bekerja karena mengidap penyakit. Karenanya Yati akhirnya berjualan gas melon dan gorengan untuk menyambung nasib.
Baca Juga: Kebijakan sempat Diubah, Bahlil Sebut Penyalahgunaan LPG 3 Kg oleh Oknum Pengecer Terjadi sejak 2023
Wanita 60-an tahun ini mengaku selalu mengambil gas melon di pangkalan yang berada di kampung setiap Selasa dan Jumat. Meski bisa membeli, pangkalan membatasi jumlah gas melon yang bisa dibeli.
"Paling bisa ambil dua, soalnya pangkalan membatasi tiap selasa dan jumat hanya ada 30-40 gas yang dibagi-bagi ke pengecer," jelasnya.
Yati menambahkan, dia mengambil gas melon dari pangkalan dengan harga Rp 15.000-17.000 per buah. Dia kemudian menjual kembali gas melon tersebut pada pembeli sebesar Rp19 ribu per buah.
"Saya gak mau ambil untung banyak, wong yang beli juga tetangga sendiri," jelasnya.
Hal senada disampaikan Yani, salah seorang pemilik warung yang juga menjadi pengecer gas melon. Dia juga mengandalkan gas melon untuk dijual di warung kecilnya.
"Harga sempat naik pas dua hari ini pengecer tidak boleh jualan. Pangkalan juga terlambat datang padahal kami antri," jelasnya.
Dia berharap pemerintah bisa lebih bijaksana dalam mengambil kebijakan. Sehingga rakyat kecil tidak disusahkan dan jadi korban kebijakan tersebut.
"Kita jualan halal masih saja dipersulit," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Prabowo Kembali Izinkan Pengecer Jual Gas Melon, Legislator Demokrat Wanti-wanti Jangan Bikin Rakyat Susah Lagi
-
Pasrah Anggaran Dipangkas Prabowo, Pratikno Ungkap Nasib Kemenko PMK Imbas Kena Efisiensi
-
Bahlil Disemprot Warga yang Antre Gas LPG 3 Kg, Tanggapannya soal Korban Meninggal Jadi Sorotan: Tone Deaf
-
Apresiasi Instruksi Prabowo, Anggota DPR Wanti-wanti Pertamina-ESDM Soal Gas Melon: Niat Awal Baik, Yang Terjadi....
-
Gas Elpiji 3 Kg Kini Bisa Dibeli di Warung Lagi, Pedagang: Lebih Praktis!
Terpopuler
- Kekayaan Agus Andrianto di LHKPN, Menteri yang Berani Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta usai Kasus Pungli WNA China
- Blak-blakan Sindir Gibran Malas Membaca, Inayah Wahid: Kenapa Bapak Gak Menjadikan Aku Wapres?
- Hadiri Pernikahan Cucu JK, Kondisi Kesehatan Annisa Pohan Bikin Khawatir
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
- Rutinitas Ruben Onsu sebelum Dikabarkan Mualaf Buat Irfan Hakim Heran: Lu Nggak Salat Subuh Kan?
Pilihan
-
Simon Tahamata, Calon Dirtek PSSI: Tak Mau Munafik, Saya Paham...
-
Sinau Bareng: Forum Indonesia Muda Jambi dan Sanggar Anak Tumbuh Yogyakarta
-
Ordal PSSI Blak-blakan, Peras Keringat Lebih Rayu Ole Romeny
-
Harga Emas Antam Terus Meroket Jadi Rp1.663.000/Gram Hari Ini
-
Mohon Doa, Ole Romeny Bawa Kabar Buruk dari Inggris H-3 Sumpah WNI
Terkini
-
Meriah, Barongsai dan Wayang Potehi bakal Ramaikan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2025
-
Sikapi Efisiensi Anggaran, Pemkab Kulon Progo Batalkan Tiga Paket Pelatihan Kerja
-
Belum Dilantik, Bupati Terpilih Sleman Sudah Jajaki Investor untuk Atasi Persoalan Sampah
-
Pengecer Bisa Jualan LPG 3 Kg Lagi, Pengamat: Keputusan Tepat dan Melegakan
-
Dari Rp1.000, Yati Menyambung Hidup dari Gas Melon, Kini Bisa Jualan Lagi