SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menerima permintaan dari masyarakat untuk pembangunan sumur bor di 28 lokasi guna mengatasi permasalahan air bersih. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam merealisasikan permintaan tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (DPMK) Bantul, Sri Nuryanti, mengungkapkan bahwa hingga awal Februari 2025, Pemkab telah membangun 160 sumur bor melalui program Sistem Pengelolaan Air Masyarakat Berbasis Masyarakat (SPAMBM). Meski demikian, masih ada 28 lokasi tambahan yang membutuhkan sumur bor namun belum bisa direalisasikan karena keterbatasan dana.
Menurutnya, jika ada dukungan dari corporate social responsibility (CSR), pembangunan sumur bor di 28 titik tersebut bisa segera dilaksanakan.
"Setidaknya dibutuhkan anggaran Rp2,8 miliar untuk merealisasikan proyek ini. Sayangnya, hingga saat ini belum ada kontribusi CSR dari perusahaan terkait bantuan sumur bor," ungkap dia, Rabu (5/2/2025).
DPMK menargetkan agar seluruh kebutuhan sumur bor dapat terpenuhi antara tahun 2025 - 2026. Dengan demikian, permasalahan krisis air bersih di Bantul dapat teratasi sepenuhnya.
Masyarakat yang mengajukan permohonan pembangunan sumur bor umumnya berasal dari wilayah perbukitan seperti Kapanewon Dlingo, Pandak, Sedayu, dan Pajangan. Oleh karena itu, Pemkab Bantul terus berupaya menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah dan sektor swasta, untuk mendukung program ini.
Terpisah Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, telah menginstruksikan DPMK dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk melakukan pemetaan daerah yang rawan kekeringan. Data ini diharapkan dapat membantu memastikan bahwa program penyediaan air bersih berjalan dengan efektif dan tepat sasaran.
"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan air bersih. Sebab, kemiskinan erat kaitannya dengan ketersediaan air. Oleh karena itu, pendataan menjadi langkah penting dalam upaya mengatasi masalah ini," ujar Abdul Halim.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan krisis air bersih di Bantul dapat segera teratasi dan masyarakat dapat menikmati akses air bersih secara merata.
Baca Juga: Studi Banding dan Seminar Dipangkas, Bantul Alihkan Dana untuk Infrastruktur dan SDM
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat