SuaraJogja.id - Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Gunawan SP menyatakan bahwa stok benih padi untuk dapat digunakan masyarakat dan petani di seluruh Indonesia pada bulan Februari 2025 tersedia sebanyak 14 ribu ton.
"Data tadi pagi total benih untuk bulan Februari ini tersedia sekitar 14 ribu ton, artinya itu bisa untuk penyediaan hampir seluas 900 ribu hingga satu juta hektare lahan," katanya seusai berkunjung ke Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.
Dia mengatakan, perhitungan tersebut berdasarkan kebutuhan benih rata rata sekitar 25 kilogram per hektare lahan. Variasi benih padi yang tersedia juga bervariasi sesuai yang digemari masyarakat petani saat ini.
"Tentu 10 besar varietas yang digemari masyarakat atau petani, seperti varietas Inpari 32, Inpari 42, juga varietas Mekongga, Ciherang masih mendominasi terkait dengan varietas benih unggul ini," katanya.
Dia mengatakan, untuk varietas ini memang pemesanan dan penyiapan produsen itu atas dasar permintaan masyarakat tani, namun Kementan juga melakukan pengenalan pada varietas unggul baru yang memang harus dikenalkan kepada petani.
"Hal ini untuk mengantisipasi kalau terjadinya fase-fase tertentu saat sudah mengalami penurunan produksi, artinya harus dilakukan pergiliran penggunaan varietas, itu yang kita kenalkan dengan varietas unggul baru yang berumur pendek," katanya.
Namun demikian, kata dia, kalau terkait penyediaan stok benih, periode harian pihaknya melaporkan ke pimpinan kementerian untuk menyediakan stok benih di setiap lokasi, atau setiap provinsi per varietas dan per produsen.
"Jadi, untuk persiapan benih padi untuk wilayah Indonesia Insya Allah aman terkait dengan penyediaan benih," katanya.
Terkait dengan kunjungan kerja ke Bantul ini, Kementan didampingi instansi terkait di Pemda DIY dan Pemkab Bantul melakukan dua aktivitas, yaitu gerakan tanam padi dan panen padi. Dua aktivitas itu dilakukan di dua lokasi berbeda pada satu wilayah di Kecamatan Jetis.
Baca Juga: Tak Rela Dicerai, Suami di Bantul Hantam Kepala Istri Pakai Linggis
"Kami di sini melakukan dua aktivitas tanam sekaligus panen. Ini semua dalam rangka mempercepat capaian luas tambah tanam, sehingga daerah daerah yang sudah melakukan panen atau fase generatif kedua segera persiapan tanam," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Film 'Lyora: Penantian Buah Hati' Bikin Ibu-Ibu Solo Terinspirasi Kisah Pejuang Garis Dua
-
4 Mobil Bekas Mesin Diesel dengan Kabin Luas, Performa Teruji untuk Perjalanan Jauh
-
Bakal Sikat Thailand, Siapa Lawan Timnas Indonesia di Final Piala AFF U-23 2025?
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Jatuh Jadi Rp 1.945.000/Gram
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas