SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, resmi membentuk Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULD-PB). Unit ini bertugas memberikan pendampingan serta memfasilitasi akses bagi penyandang disabilitas dalam situasi kebencanaan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja, menegaskan bahwa peran ULD-PB tidak terbatas pada pendampingan saat bencana terjadi, tetapi juga meliputi peningkatan kapasitas bagi penyandang disabilitas. Dengan demikian, mereka dapat lebih mandiri dalam kehidupan sosial maupun dunia kerja.
"ULD-PB bukan hanya bertugas saat terjadi bencana, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam membimbing serta meningkatkan keterampilan penyandang disabilitas agar lebih berdaya dalam masyarakat dan pekerjaan," ujar Agus Budiraharja, Kamis (6/2/2025).
Struktur kepengurusan ULD-PB terdiri dari 21 anggota, dengan rincian tujuh orang perwakilan dari BPBD Bantul dan 14 orang dari berbagai organisasi nonpemerintah serta komunitas penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Sebanyak 13 Nyawa Melayang Selama Januari Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul
Agus menambahkan bahwa pembentukan ULD-PB bukan sekadar formalitas, melainkan harus diikuti dengan program yang nyata dan bermanfaat. Ia juga meminta pengurus segera merancang kegiatan komprehensif yang berdampak langsung bagi penyandang disabilitas.
"Kami bangga karena Bantul menjadi pionir dalam pembentukan ULD-PB di DIY. Ini adalah langkah penting, dan kami ingin memastikan bahwa unit ini menghasilkan program nyata yang berorientasi pada hasil, bukan sekadar kegiatan seremonial," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta, menjelaskan bahwa inklusi disabilitas dalam penanggulangan bencana telah diatur dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2014.
Menurutnya, keberadaan ULD-PB bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak dan peran penyandang disabilitas dalam penanggulangan bencana.
"Sebagai bagian dari BPBD Kabupaten Bantul, ULD-PB berfokus pada keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam upaya penanggulangan bencana," jelasnya.
Baca Juga: Tak Rela Dicerai, Suami di Bantul Hantam Kepala Istri Pakai Linggis
Dengan terbentuknya ULD-PB, diharapkan penyandang disabilitas di Bantul mendapatkan akses yang lebih baik dalam kesiapsiagaan dan penanganan bencana, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan terlindungi dalam situasi darurat.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Pastikan Jamaah Disabilitas Dilayani di Pesawat, KJRI Jeddah Temui Saudia Airline
-
Kamis Siang, 34 RT dan Tiga Ruas Jalan di Jakarta Masih Kebanjiran
-
Banjir Rendam Kawasan Kelapa Gading
-
BPBD Sebut 33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
Terpopuler
- Cek Fakta: Benarkah Semua Surat Tanah dan Rumah Akan Jadi Milik Negara Jika Tidak Diubah ke Elektronik?
- Kisruh Gas LPG 3 Kg, Publik Pertanyakan Fungsi Program Lapor Mas Wapres: Gibran Cuma Bisa Bagi Susu
- Simon Tahamata Kecewa dengan Belanda: Orang Maluku Berjuang untuk Mereka, tapi...
- Eliano Reijnders: Jujur Saya Tidak Bisa
- Kevin Diks Tunggu Telepon dari Timnas Belanda
Pilihan
-
Dihantam Cedera ACL, Musim Lisandro Martinez Berakhir Lebih Cepat
-
10 HP Flagship Performa Terkencang Januari 2025, Vivo X200 Pro Nomor Satu
-
Menteri Prabowo Segel Proyek KEK Lido Besutan Hary Tanoe dan Donald Trump
-
MK Putuskan Pilkada Berau Belum Final, Sidang Lanjutan Digelar 7-17 Februari
-
Keunikan Indonesia, Punya 2 Ibu Kota yang Langganan Banjir
Terkini
-
Dari RTLH Hingga Perjalanan Dinas, Yogyakarta Pangkas Anggaran Habis-habisan Dampak Efisiensi APBD
-
Pemkab Bentuk ULD-PB, Solusi Inklusif Tangani Bencana bagi Disabilitas di Bantul
-
BPBD: Penanganan Darurat DAM Rusak di Sekitar Jembatan Srandakan dikerjakan BBWSSO
-
Pengelola Pantai Drini Dilaporkan Keluarga Korban Tragedi SMPN 7 Mojokerto, Ini Kata Bupati Gunungkidul
-
Derita Dosen ASN di Jogja, Beban Mengajar Tinggi, Tukin Tak Cair Hingga Minim Bonus dari Kampus